TETAP PRODUKTIF DI WAKTU SENGGANG
Oleh : Peri Irawan*
Banyak diantara kita melewatkan waktu senggang begitu saja tanpa menghasilkan sesuatu yang positif dan produktif. Seakan waktu senggang memang merupakan kesempatan untuk membunuh waktu -yang bagi sebagian kita terkadang waktu senggang itu membuat suntuk dan menjenuhkan. Saat kita melamun, saat kita di dalam bus atau kendaraan, saat kita berbicara tanpa tujuan yang jelas dan lain sebagainya, saat di mana situasi longgar dan tak membutuhkan kehadiran serta peran kita di saat itu.
 |
(Gambaran saat seseorang sedang menunggu) |
Padahal sejatinya, waktu senggang merupakan kesempatan kita untuk berinvestasi. Bahan baku kehidupan yang bila diasah dan diolah dengan baik akan menjadi maha karya mengagumkan bagi setiap orang. Entah itu untuk menghasilkan suatu kreasi, memperkuat keterampilan yang sudah ada bahkan belajar mengenai sesuatu hal yang baru, atau menambah koleksi portofolio karya-karya kita sendiri.
Seandainya saja kita mulai berhitung, maka keajaiban akan terjadi dari memanfaatkan waktu senggang yang kebanyakan dari kita melalaikannya. Anggap saja kita adalah seorang karyawan atau pegawai yang bekerja di sebuah kota besar, setiap hari menuju tempat bekerja harus menempuh perjalanan selama 30-45 menit di dalam bus jemputan atau bus umum. Sekiranya saja di sela-sela waktu senggang tersebut kita memanfaatkan 1 hari dalam 1 minggu (5 hari kerja) selama 30-45 menit untuk menulis sebuah artikel yang terdiri atas 8-10 paragraf.
Maka dari hal itu saja dalam sebulan bisa dihasilkan 4 tulisan/artikel, dalam 1 tahun sebanyak 52 artikel. Jika 1 artikel ternyata memakai kertas A4 sebanyak satu setengah lembar karena dilengkapi dengan gambar-gambar, diagram dan lain sebagainya maka 52 artikel menghasilkan 74 lembar halaman, cukup untuk dijadikan sebuah buku yang fenomenal, belum lagi jika ditambah data-data pendukung maka selain jumlah halaman semakin tebal kualitas artikel juga lebih bermutu.
 |
(Menulis merupakan kegiatan yang positif) |
Bukanlah hal yang mustahil bagi kita semua untuk membuat sebuah buku dari hanya memanfaatkan waktu senggang 30-45 menit saja sehari setiap minggunya. Padahal membuat sebuah buku bagi banyak orang adalah sesuatu hal yang cukup sulit. Tapi karena dibuat artikel demi artikel, dicicil sedikit demi sedikit dalam waktu 1 hingga 1,5 tahun kemudian, tentunya setelah melalui pengeditan, penyuntingan dan penambahan data untuk memperkuat artikel, kumpulan tulisan tersebut bisa disusun menjadi sebuah buku, luar biasa bukan?
Oleh karena itu para pembaca budiman di mana pun kita berada marilah kita manfaatkan waktu senggang yang ada sebaik mungkin. Karena berapa remehnya pun waktu senggang yang ada ibarat sebuah bahan batu akik, yang awalnya tidak manarik, kusam dan tidak bernilai sama sekali, yang jika dibentuk, digosok dan dirawat secara terus menerus yakinlah akan menjadi sebuah batu akik yang indah dan memiliki harga jual yang cukup tinggi.
 |
(Bacan Doko, ketika diolah menjadi bernilai) |
Sehingga nilai investasi terhadap waktu senggang yang telah kita manfaatkan mampu memiliki nilai prestise, harga/manfaat finansial dan juga mendongkrak rasa kepercayaan diri karena mampu memberikan sebuah atau banyak karya yang bisa bermanfaat untuk kehidupan orang lain, hanya dengan memanfaatkan waktu senggang yang ada dengan sebaik-baiknya.
Terima Kasih, semoga bermanfaat. Salam Sukses Salam Pembelajar.
Comments
Post a Comment