MENULIS 500 KATA PER HARI

Image
MEMBIASAKAN DIRI MENULIS 500 KATA PER HARI Oleh : Peri Irawan* Bagaimana caranya membiasakan diri menulis 500 kata per hari? Menurut pribadi saya untuk melakukan itu, ya cukup hanya menyediakan waktu luang dan kemudian menulis langsung menulis saja. Menulis berbagai banyak hal, kata demi kata namun tetap berprinsip runut, enak dibaca sesuai kaidah penulisan dan tata bahasa yang benar. Menulis tentang pembahasan apapun tanpa batasan, tidak perlu mempermasalahkan teknis sedari awal, karena tujuan awal kita adalah mampu menulis 500 kata per hari. Saya pun demikian saat ini mulai membiasakan diri menulis 500 kata per hari, dan ternyata semua itu membutuhkan disiplin diri dan komitmen yang kuat. Dalam prosesnya perlu semangat, ide yang mengalir dan stamina yang cukup kuat. Berbagai gagasan yang akan dituangkan dalam tulisan dan perlu dikembangkan dalam bentuk kata demi kata agar menjadi sebuah kalimat yang tersusun rapi, sehingga menjadi rangkaian sebuah tulisan. Hal

UNTUK MENJADI BESAR, GRATISKAN DAHULU!


UNTUK MENJADI BESAR, GRATISKAN DAHULU!
oleh : Peri Irawan*

Saat ini menggratiskan layanan menjadi sebuah strategi bisnis yang paling jitu. Apalagi bagi Industri yang basis usahanya menyediakan konten layanan informasi dan pengetahuan. Menggratiskan informasi dan pengetahuan adalah salah satu cara yang efektif untuk menjadi besar. Sebetulnya dalam prakteknya bukan hanya bisnis yang berbasis informasi saya yang bisa menerapkan strategi ini, semua bisnis baik konvensional maupun modern bisa menerapkannya. Untuk menjadi besar, Gratiskan dahulu!



Mengapa menggratiskan terlebih dahulu bisa menjadikan perusahaan lebih besar? Karena pada dasarnya menggratiskan layanan semangat utamanya adalah untuk menciptakan loyalitas dan merebut hati pelanggan. Bagi perusahaan dengan platform bisnis informasi dan layanan sosial media seperti halya GOOGLE dan turunannya, Facebook, Twitter, Amazon.com, detik.com dan Kaskus menggratis merupakan keharusan utama untuk menjadi besar. 


Mereka senantiasa menggratiskan layanannya sehingga mereka lebih besar dengan banyak pengguna (user) di seluruh dunia. Bila demikian adanya, di manakah mereka bisa mendapatkan keuntungan untuk biaya operasional dan menggaji karyawannya? Tentunya dari perusahaan-perusahaan baik besar maupun kecil yang memasarkan/mengiklankan produknya melalui situs-situs tersebut di atas. Ada ratusan ribu bahkan jutaan iklan di sana. Para pengiklan membayar iklan mereka yang ditempatkan di konten/web milik perusahaan-perusahaan informasi tersebut. Bila anda memiliki akun Facebook tentu bisa melihat kolom iklan berada pada sebelah kanan layar anda. Atau jika anda mencari informasi di Google tentu anda juga akan disuguhi iklan yang berkaitan dengan informasi yang anda cari saat mengunjungi Google. Camkan kalimat di bawah ini baik-baik, di homepage milik Facebook.com

Mendaftar
Gratis, sampai kapan pun.
                                           (Facebook.com)

                                                                                   
Bisnis konvensional pun bisa menerapkan strategi menggratiskan terlebih dahulu. Bakso-nya Orang Sukses (BOS) adalah merek bakso milik Pak SukoTjahyono, MBA pada awal pembukaannya menawarkan promo kepada masyarakat (pelanggan potensial) selama 1 minggu berturut-turut bahwa bagi warga masyarakat yang membeli 1 mangkuk bakso gratis 9 mangkuk bakso dengan catatan membawa 9 (sembilan) orang yang dikenalnya ke warung Bakso BOS milik Pak Suko Tjahyono, MBA. Dan setiap orang yang tadi dikenalkan berlaku penawaran yang sama, dengan membeli 1 mangkuk bakso gratis 9 mangkuk bakso sekali lagi dengan catatan membawa 9 (sembilan) orang yang dikenalnya ke Bakso BOS tadi. Hasilnya hanya dalam waktu 2 minggu saja Bakso BOS milik Pak Suko Tjahyono, MBA sudah terkenal di sekitar lingkungan tersebut. Saat ini omset harian Bakso BOS tersebut sudah mencapai Rp 3-4 Juta per hari. Dengan bermodalkan keberanian, strategi bisnis menggratiskan, dan 4 karyawan yang bekerja di dalamnya Bakso BOS sukses dengan cepat. Harganya pun relatif bersahabat dengan isi dompet kita, dan rasanya pun enak. Dalam strategi menggratiskan terlebih dahulu kualitas bukan hal yang bisa dikompromikan. Kualitas harus jadi prioritas.


Jika kawan visioner tertarik, bisa menerapkan strategi gratiskan dahulu sebagai strategi bisnis agar usaha kawan visioner dikenal oleh konsumen. Strategi ini menuntut 25%-50% modal awal yang digunakan untuk promosi dan iklan, hal ini maklum karena pada awalnya produk yang kita tawarkan kepada masyarakat/ konsumen akan diberikan secara gratis/cuma-cuma. Awalnya strategi ini tidak masuk akal bagi penulis, bagaimana mungkin menggratiskan produk bisa meningkatkan omset dan keuntungan. Ternyata setelah mempelajari kejayaan Facebook dan Google serta melihat langsung kasus di lapangan Bakso BOS milik Pak Suko Tjahyono, MBA bisa cepat terkenal dan omsetnya luar biasa, yah… akhirnya apa yang awalnya tidak masuk akal bagi saya, saat ini hal itu menjadi masuk akal dan logis untuk strategi pengembangan bisnis untuk diperkenalkan kepada pelanggan potensial kita.


Demikianlah kawan-kawan visioner yang terhormat di mana pun Anda berada, semoga artikel ini dapat bermanfaat dan bisa memberikan inspirasi bagi Anda semua. Salam Sukses Salam Pembelajar

*) Penulis adalah pengasuh blog di www.visionerpd.blogspot.com

Comments

  1. Tips jitu untuk memperkenalkan ke calon konsumen. Sukses buat pak Suko....

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

CIRI KHAS PRIBADI UNGGUL

MUTIARA DI DALAM LUMPUR