MENULIS 500 KATA PER HARI

Image
MEMBIASAKAN DIRI MENULIS 500 KATA PER HARI Oleh : Peri Irawan* Bagaimana caranya membiasakan diri menulis 500 kata per hari? Menurut pribadi saya untuk melakukan itu, ya cukup hanya menyediakan waktu luang dan kemudian menulis langsung menulis saja. Menulis berbagai banyak hal, kata demi kata namun tetap berprinsip runut, enak dibaca sesuai kaidah penulisan dan tata bahasa yang benar. Menulis tentang pembahasan apapun tanpa batasan, tidak perlu mempermasalahkan teknis sedari awal, karena tujuan awal kita adalah mampu menulis 500 kata per hari. Saya pun demikian saat ini mulai membiasakan diri menulis 500 kata per hari, dan ternyata semua itu membutuhkan disiplin diri dan komitmen yang kuat. Dalam prosesnya perlu semangat, ide yang mengalir dan stamina yang cukup kuat. Berbagai gagasan yang akan dituangkan dalam tulisan dan perlu dikembangkan dalam bentuk kata demi kata agar menjadi sebuah kalimat yang tersusun rapi, sehingga menjadi rangkaian sebuah tulisan. Hal

INDONESIA TERKONEKSI


INDONESIA TERKONEKSI
oleh : Peri Irawan*


Dalam rangka pengembangan diri, salah satu cara belajar yang efektif adalah dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Belajar yang melibatkan seluruh panca indera dan juga perasaan. Hanya dengan membuat suasana menyenangkanlah belajar menjadi lebih mudah, ekspresif dan apresiatif. Saat ini teknologi informasi dan telekomunikasi sangat mendukung agar belajar jauh menjadi lebih menyenangkan. Belajar bisa lebih interaktif, menantang dan juga merangsang semua indera fisik yang kita miliki. Mulai dari suara, gambar, gambar-suara, warna, grafik, games edukatif, permainan yang menuntut kerja sama tim dan sekaligus artistik.



Indonesia terkoneksi. Saat ini kita hidup di era pertumbuhan koneksi internet yang sangat masif. Menjadi pengguna facebook nomor 2 terbesar di dunia dan ‘pengoceh’ paling aktif di Twitter menjadi salah satu bukti Indonesia sudah terkoneksi. Internet dan pengembangan software belajar telah menjembatani segala kebuntuan belajar saat ini. Zaman penulis dahulu, pengguna ponsel sangat sedikit, itu pun sebatas teleponan dan SMS saja. Penulis masih ingat dari 45 siswa di kelas 3 SMA hanya 1 orang siswa yang memiliki ponsel. Itu pun siswa yang orang tuanya tergolong kaya dan mampu secara finansial.


Namun, saat ini anak-anak SD sudah membawa ponsel, bahkan kebanyakan fiturnya bisa terkoneksi dengan internet…, yah minimal mereka punya akun facebook di ponselnya. Adik-adik kelas penulis pun pernah bilang “ngapain susah-susah Bang cari tulisan, cari aja di google!”. Hal ini menyebabkan kita harus menerima kata kerja baru dalam kamus bahasa Indonesia kita yaitu ‘google’. Iya.., google bukan hanya brand search engine semata tetapi juga telah menjelma menjadi sebuah kata kerja. Dan hebatnya belajar dengan media internet menjadi jauh lebih menyenangkan dari pada belajar di dalam ruang kelas yang katanya justeru malah mematikan kreativitas anak didik.


Saat ini kalau kita tidak bisa ditemukan di dunia maya melalui google, sama saja kita dianggap tidak pernah ada di muka bumi. Terkesan seram, namun perlu kita camkan baik-baik. Ke depan, setiap orang yang ingin terhubung dengan kita akan memastikan kita dengan mencari latar belakang dan informasi tentang kita melalui salah satu mesin pencari (biasa nya sich google). Dari sini, semakin brand pribadi kita terkenal di google, maka semakin terpercaya, semakin terakreditasi, dan semakin bonafitlah kita. 


Di masa yang akan datang, walaupun usaha/bisnis kita hanya kecil-kecilan, yah misalkan cuma jualan gorengan atau lebih kecil dari itu. Kita harus mendaftarkannya ke Google. Nantinya semua aktivitas manusia akan sangat efektif. Setiap orang akan berinteraksi melalui layar yang terkoneksi dengan internet. Ekstrimnya, di masa yang akan datang saat kita mengunjungi sebuah tempat yang tidak kita ketahui, saat hendak membeli gorengan saja kita akan mencarinya di google. Google akan memberi rekomendasi penjual gorengan yang paling enak dan paling terpercaya sekaligus menunjukkan arahnya dengan google map atau google earth. Sangat modern, bahkan google akan menunjukan jalan tercepat untuk kita mencapainya.


Teman saya maniak on line pernah berkata “Bang Peri, tahu ngga orang paling miskin saat ini?” saya bingung jawabannya karena banyaknya orang miskin (secara materil) di lingkungan saya, jadi saya tidak tahu jawabannya dan bilang “Siapa Bang?” Dia menjawab, “orang miskin saat ini, bukan orang yang ngga punya duit, tapi orang yang ngga bisa diakses lewat internet.” Saya tersentak dan merenung.., benar juga pernyataan abang ini. Saat ini sebagai manusia kita membutuhkan komunikasi, mengapresiasikan diri dan terhubung dengan yang lain. Dan di Internet hal itu bisa kita dapatkan dan kita lakukan.


Mari kawan-kawan visioner, kita bijak dalam menempuh tuntutan zaman. Jadikanlah internet dan layanan turunannya seperti google, facebook, twitter, detik.com, kompas.com dan lain-lain menjadi hal yang bermanfaat. Jadikanlah hidup lebih baik dan berbagilah untuk sesama. Mari kita dukung Internet sehat, Internet Positif Indonesia.


Demikianlah kawan-kawan visioner yang terhormat di mana pun Anda berada, semoga artikel ini dapat bermanfaat dan bisa memberikan inspirasi bagi Anda semua. Salam Sukses Salam Pembelajar

*) Penulis adalah pengasuh blog di www.visionerpd.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

CIRI KHAS PRIBADI UNGGUL

MUTIARA DI DALAM LUMPUR