MENULIS 500 KATA PER HARI

Image
MEMBIASAKAN DIRI MENULIS 500 KATA PER HARI Oleh : Peri Irawan* Bagaimana caranya membiasakan diri menulis 500 kata per hari? Menurut pribadi saya untuk melakukan itu, ya cukup hanya menyediakan waktu luang dan kemudian menulis langsung menulis saja. Menulis berbagai banyak hal, kata demi kata namun tetap berprinsip runut, enak dibaca sesuai kaidah penulisan dan tata bahasa yang benar. Menulis tentang pembahasan apapun tanpa batasan, tidak perlu mempermasalahkan teknis sedari awal, karena tujuan awal kita adalah mampu menulis 500 kata per hari. Saya pun demikian saat ini mulai membiasakan diri menulis 500 kata per hari, dan ternyata semua itu membutuhkan disiplin diri dan komitmen yang kuat. Dalam prosesnya perlu semangat, ide yang mengalir dan stamina yang cukup kuat. Berbagai gagasan yang akan dituangkan dalam tulisan dan perlu dikembangkan dalam bentuk kata demi kata agar menjadi sebuah kalimat yang tersusun rapi, sehingga menjadi rangkaian sebuah tulisan. Hal

MERAIH SUKSES DENGAN KETEKUNAN


MERAIH SUKSES DENGAN KETEKUNAN
oleh : Peri Irawan*



Ketekunan adalah elemen dasar bagi setiap insan yang ingin mencapai keberhasilan. Ketekunan merupakan metode paling praktis untuk menghasilkan sebuah karya terbaik bagi kita semua. Ketekunan juga merupakan jalan terbaik untuk memperoleh kesuksesan pada setiap bidang. Tiada jalan yang lebih baik untuk mencapai sukses selain melakukannya dengan tekun dan berulang-ulang. Tidak ada yang bisa menggantikan ketekunan untuk menciptakan keberhasilan. Ketekunan begitu penting sehingga kisahnya menjadi inspirasi bagi setiap orang di dunia. Misalnya saja di China ada kisah tentang ketekunan “Kakek Tua Memindahkan Gunung” atau “Batang Besi Digosok Menjadi Jarum” (pembaca bisa mendengarkannya di audiobook karya Bapak Andrie Wongso).



Di kalangan Pondok Pesantren Indonesia, ada cerita ketekunan yang cukup populer “Si Anak Batu” yang di mana dikisahkan seorang santri yang kurang pandai kecewa setelah beberapa tahun pertama belajar di pondok pesantren tidak pernah mengalami kemajuan, akhirnya si anak santri tersebut nekat kabur dari pondok pesantren untuk menghindari rasa malu dan ejekan teman-temannya karena tidak pernah bisa mengimbangi teman-temannya dalam belajar. Dalam aksi kaburnya itu, si anak santri saat masuk ke dalam gua di sebuah hutan dekat pondok pesantren, tidak sengaja si anak santri melihat ada tetesan batu yang terus menerus di depannya sehingga menimbulkan lubang pada sebuah batu cadas yang keras, dari situ si anak santri segera menyadari kesalahannya dan memahami bahwa agar menjadi lebih pintar, dirinya harus lebih tekun dalam belajar. Setiap hari dan setiap saat, seperti layaknya tetesan air yang mampu melubangi batu yang keras karena tetesannya setiap hari. Penulis jadi teringat tahun 90-an saat guru ngaji penulis menceritakan kisah “Si Anak Batu” tersebut, inspiratif dan mendidik. Akhirnya cerita tersebut menjadi pegangan hidup yang cukup bijak bagi penulis sampai sekarang.


Kenapa ketekunan menjadi salah satu elemen penting penentu sukses hidup? Mengapa ketekunan memiliki kedudukan yang istimewa bagi keberhasilan? Hal ini mungkin karena ketekunan selaras dengan beberapa hukum alam. Hukum yang selalu terjadi di alam ini. Terjadi secara alamiah dan senantiasa memberikan hasil yang pasti.




Pertama, ketekunan selaras dengan hukum akumulasi  / pertumbuhan. Ketekunan merupakan bentuk kegiatan rutin seseorang. Bisa setiap hari, setiap minggu atau bahkan setiap saat. Berjalan teratur dan disiplin. Hukum akumulasi menyatakan bahwa “segala sesuatu hal yang besar terbentuk dari sesuatu hal yang kecil dan terakumulasi.” Bukit adalah kumpulan dari partikel tanah, batu dan kerikil, laut adalah bentukan dari triliunan tetes air, buku 1.000 halaman tersusun dari halaman demi halaman, gedung tertinggi di dunia berdiri dari lantai demi lantai, artikel bacaan ini pun terdiri atas kata demi kata yang terangkai dengan apik dan selaras. Begitupun kesuksesan yang besar adalah akumulasi dari kesuksesan-kesuksesan kecil yang dibagun setiap hari. Hanya dengan melakukan sesuatu penuh ketekunanlah segala sesuatu bisa memberikan hasil terbaik. Begitupun jika kita menginginkan keberhasilan untuk menjadi No.1 dalam bidang yang kita geluti, ketekunan adalah harga yang wajib kita bayar.


Kedua, ketekunan selaras dengan hukum kompensasi. Hukum kompensasi merupakan turunan dari hukum sebab akibat. Hukum kompensasi atau penggantian ini merupakan hukum berbalas yang khusus untuk sesuatu yang baik saja. Artinya, kita pasti menerima imbalan baik dari hal baik yang kita lakukan. Apabila kita menekuni segala hal yang baik, maka hal baik pula yang akan kita dapatkan. Bahkan hal baik yang kita lakukan akan dibalas oleh Tuhan dengan 10 (sepuluh) kali lipat atau 70, 700 atau tidak terhingga. Semakin kita tekun melakukan kebaikan semakin banyak balasan kebaikan yang pasti kita dapatkan. Sukses adalah hal yang positif, setiap kebaikan adalah juga hal yang positif. Tekun melakukan kebaikan adalah hal yang luar biasa bagi setiap insan yang ingin hidup sukses dan bahagia.


Marilah para pembaca yang budiman di mana pun Anda berada. Mengawali tahun 2013 ini mari kita mantapkan komitmen untuk bertekun diri. Tekun untuk mengejar impian baik yang telah kita rencanakan. Tekun untuk merealisasikan cita-cita dan harapan. Karena hanya ketekunan yang membuat hal yang sulit menjadi mungkin. Marilah kita renungkan kalimat bijak yang diucapkan Calvin Coolidge di bawah ini :

“Tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang dapat mengganti ketekunan.
Bakat tidak akan menggantikannya ; tidak ada yang lebih biasa daripada orang berbakat yang tidak sukses. Kepintaran juga tidak bisa ; orang-orang pintar yang tidak bisa mendapat
penghargaan adalah sebuah pepatah.
Pendidikan juga tidak bisa ; dunia ini penuh dengan kegagalan bagi mereka yang berpendidikan.
Ketekunan dan kebulatan tekad itulah kekuatan besar.”

Calvin Coolidge
(Presiden Amerika Serikat ke-30)

Demikianlah para sidang pembaca yang terhormat, semoga artikel ini dapat bermanfaat dan bisa memberikan inspirasi bagi Anda semua. Salam Sukses Salam Pembelajar

*) Penulis adalah pengasuh blog di www.visionerpd.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

CIRI KHAS PRIBADI UNGGUL

MUTIARA DI DALAM LUMPUR