MENULIS 500 KATA PER HARI

Image
MEMBIASAKAN DIRI MENULIS 500 KATA PER HARI Oleh : Peri Irawan* Bagaimana caranya membiasakan diri menulis 500 kata per hari? Menurut pribadi saya untuk melakukan itu, ya cukup hanya menyediakan waktu luang dan kemudian menulis langsung menulis saja. Menulis berbagai banyak hal, kata demi kata namun tetap berprinsip runut, enak dibaca sesuai kaidah penulisan dan tata bahasa yang benar. Menulis tentang pembahasan apapun tanpa batasan, tidak perlu mempermasalahkan teknis sedari awal, karena tujuan awal kita adalah mampu menulis 500 kata per hari. Saya pun demikian saat ini mulai membiasakan diri menulis 500 kata per hari, dan ternyata semua itu membutuhkan disiplin diri dan komitmen yang kuat. Dalam prosesnya perlu semangat, ide yang mengalir dan stamina yang cukup kuat. Berbagai gagasan yang akan dituangkan dalam tulisan dan perlu dikembangkan dalam bentuk kata demi kata agar menjadi sebuah kalimat yang tersusun rapi, sehingga menjadi rangkaian sebuah tulisan. Hal

KEKUATAN DO'A DAN HARAPAN


KEKUATAN DO'A DAN HARAPAN
oleh : Peri Irawan*



Tuhan itu benar-benar Maha Baik. Setiap orang yang berdo'a kepada-Nya, baik itu orang yang baik ataupun orang yang kurang baik akan dikabulkan oleh-Nya. Apakah orang kaya ataupun orang miskin tidak dibeda-bedakan-Nya. Siapa saja berhak agar do'a dan harapannya terjawab dan tercapai. Bagi Tuhan, yang terpenting bagi umat manusia adalah kesadaran atas dirinya, bahwa diri manusia hanyalah seorang hamba yang ditugaskan untuk meminta segala jenis permintaan kepada Sang Maha Kaya, Dialah Tuhan. Dan tugas Tuhan adalah mengabulkan segala permintaan hamba-hamba-Nya siapa pun yang meminta.


Tuhan mencintai orang-orang yeng mempercayakan hidup dan nasibnya kepada diri-Nya. Tuhan senang kepada manusia-manusia yang memiliki harapan. Dengan harapan, setiap orang akan mengadu kepada-Nya melalui do'a. Karena Tuhan bisa memberikan harapan yang terbaik hanya bila kita bersedia meminta kepada-Nya. Tuhan kurang menyukai kepada hamba-Nya yang hilang harapan dan juga berputus asa. Bagi-Nya tidak ada yang tidak mungkin. Semuanya serba pasti dan mudah untuk dibuat terjadi.



Maka oleh karena itu, berdo'alah agar Tuhan memberikan keputusan-keputusan yang terbaik dalam hidup kita. Mintalah hanya kepada-Nya. Tidak ada yang lebih menyedihkan selain daripada manusia-manusia yang hidup tanpa harapan di hatinya. Tanpa harapan hidup manusia menjadi hampa. Tanpa harapan tidak pernah akan lahir hal-hal yang indah dan gagasan-gagasan yang hebat di muka bumi ini. Do'a yang didengar, itulah harapan yang telah menjadi nyata. Yang telah memberikan segala yang terbaik bagi kehidupan manusia. Do'a adalah nama lain dari harapan. Dan harapan adalah do'a yang telah disampaikan untuk segera dikabulkan.


Kesulitan hidup yang banyak dialami oleh setiap orang saat ini adalah merupakan buah dari perbuatan yang mencerminkan kekurangan akan harapan. Kita kurang meminta kepada-Nya melalui do'a yang kita sampaikan. Jika do'a adalah harapan, mengapa masih banyak orang yang tidak meminta kepada-Nya? Padahal meminta itu mudah. Di jaman modern ini orang serba sibuk. Hanya dengan bermodalkan semangat dan kekuatan diri, banyak dari kita yang telah melakukan usaha untuk merubah hidup terkadang tanpa meminta bimbingan Tuhan. 


Tapi terkadang apa yang kita usahakan tampaknya tidak pernah sesuai dengan harapan. Sekali lagi memang Tuhan itu Maha Baik. Meskipun manusia tidak menyertakan-Nya saat berusaha mewujudkan usaha-usahanya. Dan bagaimana pun ceritanya, Tuhan akan memberikan ganjaran yang seimbang atas usaha yang telah dilakukan setiap manusia yang berusaha. Hal ini sesuai dengan ayat suci Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 286. Artinya kurang lebih berbunyi seperti ini "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupanya. Dia mendapat (pahala) dari kebajikan yang dikerjakannya, dan dia juga menanggung dosa dari kejahatan yang diperbuatnya ….”


Lalu di mana peranan penting do'a jika begitu? Do’a adalah sistem mekanisme mempercepat tujuan. Do’a adalah peneguhan diri manusia atas kelemahan diri dan bertekad untuk melakukan yang terbaik meskipun dengan keterbatasan. Dan do’a adalah harapan. Dan Tuhan mencintai manusia-manusia berpengharapan. Harapan inilah yang menjadi alasan mengapa kita bisa mengarungi sulitnya kehidupan sampai saat ini.


Do’a adalah harapan. Dan Harapan adalah do’a. Inilah alasannya ;

Pertama, dengan harapan manusia akan hidup lebih tegar atas cobaan dan ujian yang Tuhan berikan. Seandainya pun manusia tidak mampu melalui cobaan hidup, dengan harapan yang tertanam dihatinya. Maka dirinya akan mengadu dalam do'a kepada Tuhan. Sehingga Tuhan akan memberinya petunjuk, bimbingan dan jalan keluar atas masalah hidup yang sedang dihadapinya.




Kedua, dengan harapan manusia bisa memberikan/ mengeluarkan potensinya yang tertinggi. Simfoni musik terindah di bumi ini tercipta karena sebuah harapan. Harapan bisa menghadirkan surga dalam hidup kita. Begitupun pencapaian-pencapaian tertinggi umat manusia yang telah diraih, terbentuk dari harapan yang murni dan tulus sebagai pondasi dasarnya.




Ketiga, dengan harapan manusia bersedia untuk bertahan hingga akhirnya segala impiannya tercapai. Harapan adalah penguat bathin, harapan pula yang tetap memberikan api menyala pada jiwa, agar tetap berjalan meskipun harus melewati segala kegelapan hidup yang menantang. Karena harapan.., setiap orang bertumbuh mengikuti hasrat dan keinginan yang terdalam. Panggilan Tuhan, gairah dan cita-citanya. Dan dengan harapan Tuhan mendesain hidup terbaik untuk setiap orang. Tuhan memberikan banyak pilihan, tapi kitalah yang menentukan pilihan mana yang akan kita jalani. Disinilah Tuhan membuat mahakarya-Nya untuk kita semua insan manusia, terhadap hidup kita yang unik dan juga sarat dengan keagungan dan kebijaksanaan.


Demikianlah semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menginspirasi bagi para pembaca sekalian di mana pun Anda berada. Salam Sukses Salam Pembelajar

*) Penulis adalah pengasuh blog di www.visionerpd.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

CIRI KHAS PRIBADI UNGGUL

MUTIARA DI DALAM LUMPUR