MENULIS 500 KATA PER HARI

Image
MEMBIASAKAN DIRI MENULIS 500 KATA PER HARI Oleh : Peri Irawan* Bagaimana caranya membiasakan diri menulis 500 kata per hari? Menurut pribadi saya untuk melakukan itu, ya cukup hanya menyediakan waktu luang dan kemudian menulis langsung menulis saja. Menulis berbagai banyak hal, kata demi kata namun tetap berprinsip runut, enak dibaca sesuai kaidah penulisan dan tata bahasa yang benar. Menulis tentang pembahasan apapun tanpa batasan, tidak perlu mempermasalahkan teknis sedari awal, karena tujuan awal kita adalah mampu menulis 500 kata per hari. Saya pun demikian saat ini mulai membiasakan diri menulis 500 kata per hari, dan ternyata semua itu membutuhkan disiplin diri dan komitmen yang kuat. Dalam prosesnya perlu semangat, ide yang mengalir dan stamina yang cukup kuat. Berbagai gagasan yang akan dituangkan dalam tulisan dan perlu dikembangkan dalam bentuk kata demi kata agar menjadi sebuah kalimat yang tersusun rapi, sehingga menjadi rangkaian sebuah tulisan. Hal

PEMBELAJARAN SEUMUR HIDUP

PEMBELAJARAN SEUMUR HIDUP
Oleh : Peri Irawan*


Dimanapun kita berada kita bisa mempelajari sesuatu. Mempelajari hal yang baru dan bermanfaat. Keperluan kita untuk belajar sangat urgen, betapa tidak, saat ini dunia bergerak dengan sangat cepat dan ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat. Apabila kita tidak menyesuaikan diri dengan cepat kita bisa tertinggal jauh, dan tergerus oleh arus ombak zaman yang tidak pernah akan berhenti. Arus informasi begitu derasnya, melalui internet, media massa, seminar-seminar, dan lain sebagainya. Disinilah konsep learning for life (pembelajaran seumur hidup) berlaku. Belajar bisa dilakukan kapan dan di mana saja. Di sekolah, perpustakaan, warnet, terminal, tempat ibadah maupun di lapangan umum kita juga bisa melakukan aktivitas belajar.


Apakah yang harus kita pelajari dalam kehidupan ini? Kita bisa mempelajari apapun asalkan bermanfaat, namun prioritaskan untuk mempelajari segala sesuatu yang menopang gaya hidup dan kebiasaan produktif kita. Beberapa hal penting yang penulis prioritaskan untuk dipelajari dalam kehidupan penulis misalnya ;

1.                  Pengelolaan keuangan pribadi.
2.                  Dasar-dasar pengunaan internet.
3.                  Manajemen waktu.
4.                  Kemampuan komunikasi dan menjual.
5.                  Mengembangkan investasi, materiil maupun spiritual.

Mari kita bahas satu-persatu 5 (lima) prioritas yang penulis buat di atas.


Pertama tentang pengelolaan keuangan pribadi. Mengapa hal ini begitu pentingnya sehingga penulis menempatkan hal ini di urutan nomor satu. Alasannya karena sebagian besar dari kita setelah selesai menempuh dunia pendidikan, baik itu wajib belajar 12 tahun maupun selepas kuliah, akan berencana mencari pekerjaan atau sebagian kecil lainnya akan memulai membuka usaha sendiri. Hal tersebut tentu dalam rangka mengpumpulkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 

Uang adalah sebuah alat, seperti alat lainnya, uang juga memiliki petunjuk cara teknis untuk memanfaatkanya. Ada cara agar uang bisa efektif dan berdaya tahan lama, ada cara agar uang bisa efisien. Dan ada juga cara agar uang bisa diproduktifkan, sehingga menjadi sumber daya yang terbaharukan, yang ada terus menerus. Hal ini penting karena cost primary kita harus tercukupi dengan baik untuk bisa eksis dalam kehidupan sekarang ini.

Kedua, dasar-dasar penggunaan internet. Saat ini internet menjadi bagian penting masyarakat modern. Sudah ratusan juta bahkan mungkin miliaran orang yang telah menggunakan internet. Dan jumlahnya akan terus berkembang seiring perkembangan zaman. Ada yang hanya sekedar iseng ingin browsing melihat idolanya, ada yang mencari informasi, mencari barang, memasarkan barang hingga 'memasarkan' diri sendiri di internet via website, blog bahkan daftar dan gabung jejaring sosial. Dasar-dasar penggunaan internet perlu dipelajari, agar kita senantiasa up date dengan perkembangan dunia, mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan dan untuk memperluas jaringan/persahabatan.

Ketiga, manajemen waktu. Setiap manusia memiliki waktu yang sama. 24 jam dalam sehari semalam. Dari 24 jam itu ada orang yang sanggup memimpin sebuah negara, ada yang sanggup mengelola sebuah provinsi, ada yang sanggup mengelola sebuah perusahaan besar, bahkan ada orang yang hanya sanggup mengelola sendiri. Namun sayangnya.., ada juga orang yang dengan waktu 24 jam itu tidak mampu mengelola dirinya sendiri. Padahal apabila seseorang dapat mengelola waktunya dengan efektif dan efisien, maka bisa dipastikan seseorang tersebut akan lebih produktif dan berdaya guna, banyak karya yang bisa dihasilkan dan memberikan manfaat banyak bagi masyarakat luas.



Ilustrasi Peristiwa di Lapangan Ikada, 19 September 1945

Ke-empat, kemampuan komunikasi dan menjual. Para pemimpin besar memahami dan memiliki kemampuan komunikasi yang hebat. Bung Karno karena kepiawaiannya pidatonya pada zaman kemerdekaan bisa meredam para pejuang agar bisa mengontrol emosinya di lapangan Ikada pada tanggal 19 September 1945. Bung Tomo yang juga dengan pidatonya, bisa menggelorakan rakyat Surabaya untuk berjuang mempertahankan Kota Surabaya dari serangan NICA dan pasukan sekutu lainnya, meskipun harus berhadapan dengan senjata musuh yang lebih modern. Komunikasi yang baik adalah ciri pemimpin yang efektif dan juga prasyarat manusia berkualitas. 

Selanjutnya dikombinasikan dengan kemampuan menjual. Pada dasarnya kita semua adalah 'pedagang', walaupun kita tidak menjual barang secara fisik. Kita menjual ide/gagasan untuk eksistensi kita, menjual reputasi agar mendapatkan kredibilitas, menjual waktu untuk ditukar dengan esensi kehidupan yang lain dan lain sebagainya. Namun jelas, kemampuan menjual, baik barang maupun jasa sangatlah penting. Menjual adalah aktivitas utama yang banyak memberikan kita sumber daya, finansial maupun keuntungan non materil lainnya. Bahkan dikatakan oleh manusia yang paling mulia di muka bumi Rasul Muhammad S.A.W bahwa “9 (sembilan) dari 10 (sepuluh) pintu rezeki didapat dari perniagaan (perdagangan).” So, kita semua mau tidak mau harus menguasai seni menjual, iya seni tentang menjual.

Kelima, mengembangkan investasi. Sebagian besar pengusaha besar yang sukses seperti Nabi Muhammad S.A.W, Warrent Buffet, Bill Gates, Mark Zuckerberg, Robert T. Kiyosaki, Richard Branson, Zig Ziglar, Brian Tracy, Tung Desem Waringin dan lain sebagainya. Adalah mereka-mereka yang sangat cerdas mengembangkan investasi. Investasi dari segi finansial maupun aset non finansial. Aset non finansial dalam hal ini bisa berupa kemampuan intelektual, jaringan kerja dan akses informasi, aset wacana ide/gagasan serta komunitas pengikut sebagai penopang kesuksesan yang lebih besar. 

Begitupun dengan kita. Kita harus terus belajar mengembangkan investasi terhadap seluruh sumber daya yang kita miliki saat ini. Akumulasi investasi kita (di segala bidang) akan berbuah manis setelah mencapai waktunya. Hasil investasi kita akan menjadi sesuatu yang berlimpah, yang akan memberikan banyak manfaat bukan hanya sekedar untuk diri kita pribadi tetapi juga untuk orang-orang yang berada di sekitar kita.

Demikianlah, semoga artikel ini bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi para pembaca sekalian di mana pun Anda berada. Salam Sukses Salam Pembelajar.

*) Penulis adalah pengasuh blog di www.visionerpd.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

CIRI KHAS PRIBADI UNGGUL

MUTIARA DI DALAM LUMPUR