MENULIS 500 KATA PER HARI

Image
MEMBIASAKAN DIRI MENULIS 500 KATA PER HARI Oleh : Peri Irawan* Bagaimana caranya membiasakan diri menulis 500 kata per hari? Menurut pribadi saya untuk melakukan itu, ya cukup hanya menyediakan waktu luang dan kemudian menulis langsung menulis saja. Menulis berbagai banyak hal, kata demi kata namun tetap berprinsip runut, enak dibaca sesuai kaidah penulisan dan tata bahasa yang benar. Menulis tentang pembahasan apapun tanpa batasan, tidak perlu mempermasalahkan teknis sedari awal, karena tujuan awal kita adalah mampu menulis 500 kata per hari. Saya pun demikian saat ini mulai membiasakan diri menulis 500 kata per hari, dan ternyata semua itu membutuhkan disiplin diri dan komitmen yang kuat. Dalam prosesnya perlu semangat, ide yang mengalir dan stamina yang cukup kuat. Berbagai gagasan yang akan dituangkan dalam tulisan dan perlu dikembangkan dalam bentuk kata demi kata agar menjadi sebuah kalimat yang tersusun rapi, sehingga menjadi rangkaian sebuah tulisan. Hal

MINDSET PEMENANG


MINDSET PEMENANG
Oleh : Peri Irawan*


Perbedaan antara pemenang dengan pencundang adalah pola pikir dan wacana berpikirnya (mindset). Para pemenang mengetahui bagaimana agar menjadi juara dan mempertahankannya. Sementara pecundang hanya tahu bermain aman dan bertahan dalam permainan hanya untuk kekalahan. Pemenang senantiasa berpikir dengan fokus untuk menjuarai setiap ‘pertandingan’ dengan strategi jangka panjang untuk dapat memenangkan sebuah ‘kompetisi’. Sedangkan para pecundang tidak memiliki fokus. Sehingga pecundang tidak mempunyai orientasi untuk menang. 

Untuk membuka hati kita. Mari kita saksikan video yang inspiratif ini, video yang mengisahkan perjuangan para pesepak bola yang memiliki mindset para pemenang.



Hidup di dunia ini merupakan sebuah bentuk pertandingan panjang dan melelahkan, yang berakhir saat kita meninggal dunia. Selalu ada yang menang dan ada yang kalah. Tergantung pilihan kita, mau ada di kelompok yang mana kita berada. Namun, pada dasarnya kita semua diciptakan dan lahir sebagai pemenang. Proses awal kehidupan kita dimulai dari benih yang bernama sel sperma yang berjuang untuk menempuh perjalanan yang panjang dengan misi membuahi sel indung telur. Dari puluhan juta sel sperma hanya ada 1 (satu) yang berhasil membuahinya. Yang lainnya mati lemas dan gugur dalam perjalanan. Sel sperma itu saat ini berwujud sempurna dan jadilah kita. Setelah lahir dan bermasyarakat. Setiap orang, dari segi fisik antara pemenang dan pecundang tidak ada yang berbeda. Sekali lagi, yang membedakan hanyalah pola pikir dan wacana berpikirnya.

Seperti yang kita ketahui bersama, orang bijak pernah berkata ; “pikiran menghasilkan tindakan, tindakan yang dilakukan terus-menerus membentuk kebiasaan, dan kebiasan menentukan hasil pencapaian.” Mengarahkan fokus untuk terus berada di posisi pemenang tidaklah mudah. Selain menuntut kesabaran dan ketekunan, juga diperlukan pengorbanan yang cukup sebagai harga pembayarannya. Jika demikian, apa saja yang perlu kita lakukan untuk tetap bertahan di wilayah zona para pemenang tersebut. Jawabannya adalah memiliki mindset pemenang. Beberapa hal yang senantiasa dilakukan oleh mereka yang memiliki mindset pemenang, diantaranya :

Pertama, mereka senantiasa berpikir benar dan positif. Berpikir positif saja tidaklah cukup. Berpikir benar juga sangat diperlukan. Hal ini karena di dalam proses pengolahan data di otak kita, segalanya netral dan belum diketahui akan konsekuensinya bila dilakukan secara fisik. Otak kita tidak menyaring apa yang kita pikirkan. Semuanya masuk begitu saja. Mari kita buktikan. TOLONG SAAT INI ANDA JANGAN MEMIKIRKAN API!, apa yang ada di benak dan otak kita malah sebaliknya, kita malah memikirkan api dan segala bentuk sifat fisiknya. Pengalamanlah yang bisa memberikan informasi akan konsekuensi sebuah tindakan atas hasil pemikiran. Misalnya saja, saat kita kecil dahulu dan kita baru tahu rasanya terbakar api, saat kita bermain korek api dan tidak sengaja bagian tubuh kita terbakar karena perbuatan diri kita sendiri. Dari pengalaman tersebut akhirnya kita menjadi tahu rasanya api ternyata panas dan membakar. Kenapa harus berpikir benar dan positif? Karena jika hanya berpikir positif, kita tidak jauh berbeda dengan para pencuri sepeda motor. Para pencuri kendaraan sepeda motor, mereka juga berpikiran positif. Alasan mereka berpikir positif, karena mereka bertindak profesional saat melakukan aksinya dan merasa yakin aksinya akan berhasil (sukses -pen). Bayangkan saja hanya hitungan 2 (dua) menit sepeda motor kita bisa hilang dibawa kabur oleh mereka. Yang tidak mereka miliki adalah pikiran yang benar, pikiran yang dapat membedakan yang salah dan yang benar. Mereka tidak diikuti pikiran yang benar, sehingga mereka melakukan tindakan yang salah dan merugikan orang lain.

Kedua, para pemenang senantiasa melatih kemampuan dan keterampilannya. Dimana dan kapanpun berada, para pemenang senantiasa berlatih. Walaupun disaat santai para pemenang akan berlatih di dalam otaknya. Melalui teknik visualisasi yang diulang terus-menerus. Teknik ini apabila dilakukan secara kontinue, maka apa yang terjadi di otak kita akan menjadi kenyataan yang bisa kita lakukan di dalam kehidupan nyata. Teknik Visualisasi ini sering dilakukan oleh atlit-atlit dan olahragawan profesional seperti Tiger Woods, Michael Jordan dan David Beckham.

Ketiga, para pemenang selalu berusaha memberikan yang terbaik atas setiap hal yang dilakukannya. Mereka ibarat pelayan restoran yang melayani dengan sepenuh hati atas setiap permintaan pelanggannya. Karena memang gairah (passion) mereka sesuai dengan tujuan hidup mereka. Sehingga apapun yang dilakukan oleh pemenang akan sebaik mungkin dilaksanakannya. Dengan mengerahkan segala kemampuan yang dimilikinya.


Para sidang pembaca yang berbahagia, marilah kita isi kehidupan ini dengan menanamkan pola pikir dan sikap pemenang di dalam diri kita. Agar seluruh anugerah yang telah diberikan Tuhan kepada kita dapat kita optimalkan sebaik mungkin. Betapa luar biasanya anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita, dari kesempatan untuk hidup, waktu, panca indera, akal pikiran, rasa untuk menilai dan lain sebagainya. Ayo..berikanlah yang terbaik dari hidup kita agar anugerah tersebut tidak menjadi hal yang sia-sia.

Demikianlah, semoga artikel ini bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi para pembaca sekalian di mana pun Anda berada. Salam Sukses Salam Pembelajar.

*) Penulis adalah pengasuh blog di www.visionerpd.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

CIRI KHAS PRIBADI UNGGUL

MUTIARA DI DALAM LUMPUR