MENULIS 500 KATA PER HARI

Image
MEMBIASAKAN DIRI MENULIS 500 KATA PER HARI Oleh : Peri Irawan* Bagaimana caranya membiasakan diri menulis 500 kata per hari? Menurut pribadi saya untuk melakukan itu, ya cukup hanya menyediakan waktu luang dan kemudian menulis langsung menulis saja. Menulis berbagai banyak hal, kata demi kata namun tetap berprinsip runut, enak dibaca sesuai kaidah penulisan dan tata bahasa yang benar. Menulis tentang pembahasan apapun tanpa batasan, tidak perlu mempermasalahkan teknis sedari awal, karena tujuan awal kita adalah mampu menulis 500 kata per hari. Saya pun demikian saat ini mulai membiasakan diri menulis 500 kata per hari, dan ternyata semua itu membutuhkan disiplin diri dan komitmen yang kuat. Dalam prosesnya perlu semangat, ide yang mengalir dan stamina yang cukup kuat. Berbagai gagasan yang akan dituangkan dalam tulisan dan perlu dikembangkan dalam bentuk kata demi kata agar menjadi sebuah kalimat yang tersusun rapi, sehingga menjadi rangkaian sebuah tulisan. Hal

MEMUPUK RASA PERCAYA DIRI



MEMUPUK RASA PERCAYA DIRI
Oleh : Peri Irawan*


“Bagaimana orang lain mau menaruh kepercayaan kepada kita, kalau kita sendiri tidak percaya dengan kemampuan diri sendiri.” Kalimat singkat tapi bermakna luas jika harus dijabarkan. Penulis ingat perkataan itu meluncur dari Motivator Reza Syarif tahun 2003 yang lalu, di sebuah stasiun televisi swasta nasional waktu itu. Dari kalimat ini kita sadar, betapa pentingnya setiap orang memiliki rasa percaya diri. Tanpa kepercayaan diri yang kuat rasanya cukup sulit bagi kita untuk bisa sukses menjalani setiap cobaan di dunia ini. Sayangnya rasa minder atau kekurangan kepercayaan diri ini sudah ditanamkan kepada kita sejak kecil dan di waktu masa - masa sekolah dahulu. Ditambah gencarnya media massa tentang keterpurukan bangsa ini, menjadikan rasa rendah diri menjadi sesuatu hal yang lumrah dan diwajarkan bagi sebagian besar masyarakat.


Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini, seringkali kita dengar di masyarakat perkataan-perkataan berbau pesimisme dan inferioritas seperti ini :

“Gimana mau pinter, tiap hari makan singkong ama tempe? Lihat noh orang bule pinter-pinter karena makannya aja keju ama roti tiap hari.” (di masyarakat).

“Yah lawannya aja Timnas Negara Jepang yang udah sering masuk Piala Dunia, gimana Timnas kita mau menang?” (di masyarakat).

“Dari dulu bapak moyang loe cuma petani, loe jangan ngarep pengen jadi orang gede-an dah.., udah punya kerjaan aja udah syukur.” (di keluarga).

“Human Development Index kita berada di peringkat 124 dari 187 negara.” (di media massa)

“Indonesia merupakan negara tertinggi korupsinya di wilayah Asia Tenggara.” (di media massa)

“Kamu murid bodoh, masa sich soal begini mudahnya kamu ga bisa menyelesaikannya..” (di sekolah)


Dan lain sebagainya. Meskipun itu merupakan fakta. Bukan berarti dengan fakta-fakta tersebut kita harus menjadi bangsa yang selalu minder dan kurang rasa percaya diri. Justeru sebaliknya kita harus termotivasi untuk percaya diri. Dan mulai membantah semua argumen-argumen negatif di atas dengan tindakan produktif dan prestasi-prestasi terbaik. Kekurang percayaan diri ini mengakibatkan masyarakat kita secara umum menjadi masyarakat bermental minder, rendah diri dan kurang berani berekspresi. Mari kita rubah paradigma tersebut. Mulailah mendidik diri kita, adik-adik atau anak kita dengan kata-kata yang lebih positif dan berusaha sebaik mungkin untuk menghindari kata-kata negatif dan pesimisme, seperti ;

“kamu pintar..,”

“kamu cerdas..,”

“kamu baik hati ya…”

“semangat ya..!”

“anak papa/mama ganteng…,”

“ayo kamu pasti bisa..”

“harus berani ya…,”

“papa yakin kamu pasti bisa jadi juara kelas!”

“jangan takut nak, beranilah, papa selalu bersamamu.”

Dengan kata-kata positif di atas, maka adik-adik dan anak kita akan tumbuh dengan rasa kepercayaan diri yang baik. Mereka merasa mendapatkan dukungan, kepercayaan dan rasa kasih sayang dari kakak ataupun orang tua-nya. Maka hasil akhirnya nanti, ketika mereka dewasa mereka sudah siap dengan membawa mental kepercayaan diri, keberanian, optimisme dan sikap yang ekspresif untuk menghadapi kenyataan hidup. Mari kita saksikan video inspiratif di bawah ini tentang kepercayaan diri :



Sebuah Iklan komersil yang Inspiratif


Terlepas video tadi merupakan iklan sebuah merk shampo, tidak perlu kita masalahkan. Kita hanya perlu menangkap pesan positif yang ada di dalam iklan tersebut, pesan-pesan positif tersebut diantaranya :
  

Pertama, setiap orang berpeluang menjadi pemenang. Asalkan dia memiliki modal kepercayaan diri yang kuat di dalam hatinya. Dalam video iklan tersebut meskipun si pemeran utama digambarkan bukan dari kalangan kaya, tuna wicara, dan dicap tidak berbakat. Dengan kepercayaan dirinya dia tetap berlatih dengan biola yang dimilikinya. Tak peduli apa kata orang lain yang meragukan kemampuannya.




Kedua, kepercayaan diri akan tumbuh subur jika kemampuan menonjol yang kita miliki senantiasa dipupuk dengan kebiasaan berlatih dan bakat yang selalu diasah. Kata orang bijak “kita adalah apa yang kita kerjakan berulang kali, kecemerlangan bukanlah tindakan, tetapi dari hasil kebiasaan”. Milikilah pelatih atau pembimbing (mentor) terbaik, agar usaha kita dalam berlatih ada yang mengarahkan dan mengevaluasi jika ada kekurangan. Bahkan pelatih dan mentor ini akan menjadi motivator saat kita sedang mengalami keterpurukan.

Ketiga, kepercayaan diri akan menjadi filter (saringan) bagi masukan-masukan yang negatif. Kita akan terus berada di jalan yang tepat untuk mencapai tujuan kita dengan kepercayaan diri. Di dunia luar sana akan banyak orang yang meragukan kemampuan kita, dan ada sebagian kecil yang percaya dengan kemampuan kita. Tinggalkan orang-orang yang meragukan kemampuan kita, perbanyak orang-orang yang bersedia mendukung kita dengan tulus. Dan banyaklah bergaul dengan mereka. Percayalah, energi positif mereka akan menjadi vitamin bagi rasa kepercayaan diri kita selanjutnya.

Ke-empat, kepercayaan diri hanya bermanfaat ketika kita berani mengekspresikan diri untuk menampilkan yang terbaik yang ada di dalam diri kita. Dalam video iklan tersebut, akhirnya si pemeran utama yang dengan banyak keterbatasan memberanikan diri untuk tampil di atas pentas, kepercayaan dirinya yang meluap, emosinya membakar, energinya menggelora sehingga membuat kagum dan membuat penonton yang hadir terperangah atas kemampuan bermain musiknya.


Kelima, kepercayaan diri memberikan kekuatan di dalam diri seseorang, bahwa sesuatu yang tampaknya tidak mungkin akan menjadi mungkin. Kita saksikan juga bagaimana seorang pemeran utama dengan banyak keterbatasan akhirnya bisa mendapatkan penghargaan yang tulus. Meskipun biolanya rusak berat dan direkatkan dengan isolasi, namun penampilannya memukau seluruh penonton. Dan akhirnya, si ulat yang menyedihkan dalam bentuk kepompong berubah menjadi kupu-kupu yang indah dan mempesona banyak orang.

Demikianlah, semoga artikel ini bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi para pembaca sekalian di mana pun Anda berada. Salam Sukses Salam Pembelajar.

*) Penulis adalah pengasuh blog di www.visionerpd.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

CIRI KHAS PRIBADI UNGGUL

MUTIARA DI DALAM LUMPUR