MENULIS 500 KATA PER HARI

Image
MEMBIASAKAN DIRI MENULIS 500 KATA PER HARI Oleh : Peri Irawan* Bagaimana caranya membiasakan diri menulis 500 kata per hari? Menurut pribadi saya untuk melakukan itu, ya cukup hanya menyediakan waktu luang dan kemudian menulis langsung menulis saja. Menulis berbagai banyak hal, kata demi kata namun tetap berprinsip runut, enak dibaca sesuai kaidah penulisan dan tata bahasa yang benar. Menulis tentang pembahasan apapun tanpa batasan, tidak perlu mempermasalahkan teknis sedari awal, karena tujuan awal kita adalah mampu menulis 500 kata per hari. Saya pun demikian saat ini mulai membiasakan diri menulis 500 kata per hari, dan ternyata semua itu membutuhkan disiplin diri dan komitmen yang kuat. Dalam prosesnya perlu semangat, ide yang mengalir dan stamina yang cukup kuat. Berbagai gagasan yang akan dituangkan dalam tulisan dan perlu dikembangkan dalam bentuk kata demi kata agar menjadi sebuah kalimat yang tersusun rapi, sehingga menjadi rangkaian sebuah tulisan. Hal

SAVE OUR GENERATION


SAVE OUR GENERATION
Oleh : Peri Irawan*


Di tengah sebuah acara perayaan, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-84 tahun di salah satu Mall di Kota Tangerang, yang berlangsung pada hari Minggu tanggal 28 Oktober 2012 kemarin. Penulis mendapati bahwa rasa nasionalisme dan kebangsaan kita saat ini masih ada, walaupun hanya sebatas seremonial yang rutin dilakukan setiap tahun melalui peringatan hari-hari besar kenegaraan. Di saat identitas generasi muda bangsa ini mulai memudar karena pengaruh budaya luar yang masif, masih ada segelintir anak muda yang masih bersedia memperingati Hari Sumpah Pemuda untuk mengambil pelajaran di dalamnya. Meskipun dalam acara tersebut justeru terkesan anak muda saat ini terbiasa hidup hedonis, permisif dan berhura-hura.



Dalam acara itu hadir beberapa komunitas pencinta musik yang bergabung menjadi satu, yaitu diantaranya ; komunitas Slankers, komunitas pecinta musik Regae ala Bob Marley dan sekelompok anak muda yang menamakan diri ‘Orang Indonesia’ (OI) dengan foto Iwan Fals sebagai simbolnya. Namun sayang, terkadang fanatisme aliran musik ini dikalangan kaum muda kita sedikit berlebihan. Acara yang seharusnya menjadi wahana untuk memperkuat rasa nasionalisme berubah menjadi keributan dan saling melempar batu. Dan dibeberapa titik di lokasi kegiatan tampak sekali anak muda kita telah mendobrak nilai-nilai kesopan santunan yang dahulu sangat dijunjung tinggi oleh para pendahulu kita, misalkannya saja ; berkata-kata tidak senonoh di depan umum, anak di bawah umur merokok, pergaulan bebas dan beberapa orang anak muda diamankan oleh Security Mall kerena membawa dan meminum minuman keras jenis anggur merah, bahkan terjadi keributan karena saling dorong saat berjoget. Hal ini belum termasuk kasus-kasus lain yang lingkupnya nasional yang bakal menambah daftar panjang betapa kompleksnya permasalahan anak muda di negeri ini.

Hilangnya identitas kepribadian bangsa dikalangan anak muda kita saat ini, seharusnya menjadi keprihatinan yang serius dan kita nyatakan sebagai “bencana moral luar biasa” dan agar segera seluruh pihak ikut serta menangani permasalahn tersebut mulai dari Pemerintah, LSM, Ormas, Warga Masyarakat bahkan di dalam institusi keluarga itu sendiri. Mengapa dikatakan bencana moral luar biasa? Karena harus kita pahami bersama bahwa pemuda adalah generasi penerus bangsa, kaum mudalah yang akan melanjutkan tongkat estafet mengisi kemerdekaan dan pembangunan bangsa ini, kaum mudalah yang akan menjadi pengambil kebijakan-kebijakan strategis di masa yang akan datang. Apa mungkin, karena ketidakmampuan kita menghasilkan pemuda-pemuda berkualitas, di masa depan nanti kita serahkan kepemimpinan strategis seperti Presiden, Menteri-Menteri, Pejabat Daerah, Kepala BUMN kepada orang asing yang bukan berasal dari Indonesia?

Bersyukurlah kita memiliki hari bersejarah Sumpah Pemuda yang terjadi 84 tahun yang lalu, karena hal tersebut menunjukan kepada kita pemuda Indonesia, bahwa kita generasi muda punya panutan sejarah yang bisa diambil pelajaran dari peristiwa itu, hal itu juga menunjukkan pemuda Indonesia bisa berkarya dan bersatu untuk kebaikkan bersama bagi bangsa dan negara yang tercinta ini.

Bagi Anda, para pembaca yang saat ini masih berstatus pemuda, bagaimana agar kita bisa berkiprah atas kemajuan dan kejayaan negeri ini. Apa yang bisa kita perbuat? Saya teringat dengan pesan yang disampaikan oleh Aa Gym. Cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk merubah bangsa ini menjadi lebih baik, Aa Gym menyebutnya 3 M.

M yang pertama          ; Mulailah dari dari sendiri.
M yang kedua              ; Mulailah dari yang paling kecil.
M yang ketiga              ; Mulailah dari sekarang.

Jadi apapun potensi dan kemampuan yang sahabat pembaca miliki maksimalkanlah, dan tanamkanlah dalam sanubari yang terdalan tolak ukur keberhasilan seseorang adalah, Anda semakin sukses terhadap kehidupan Anda apabila semakin banyak orang yang dapat mengambil manfaat dari hasil karya dan sumbangsih Anda terhadap kehidupan ini. 

Demikianlah semoga artikel ini bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi para pembaca sekalian di mana pun Anda berada. Salam Sukses Salam Pembelajar

*) Penulis adalah pengasuh blog di www.visionerpd.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

CIRI KHAS PRIBADI UNGGUL

MUTIARA DI DALAM LUMPUR