FENOMENA GAME
ONLINE
Oleh : Peri Irawan*
Pernah
suatu waktu penulis baru mengenal dunia Internet dan langsung ingin mendalaminya
di salah satu Warung Internet (WARNET) yang berlokasi di wilayah Perumnas II
Tangerang. Keingintahuan untuk menggunakan aplikasi canggih di Internet
tersebut membuat penulis sengaja membayar paketan selama 8 (delapan) jam
sekaligus, –karena lebih murah, hanya untuk mempelajari bagaimana cara kerja
Internet. Dimulai dengan mengetik alamat URL untuk membuka situs-situs olah
raga dan berita (browsing), mempelajari search engine (mesin pencari) google,
yahoo dan altaviasta, membuat e-mail, mempelajari fasilitas chatting/ngobrol
via yahoo mesengger mendaftar jejaring sosial, waktu itu yang terkenal
Friendster.com sampai dengan yang terakhir penulis punya sebuah akun Facebook. Kemudian
belajar mengunduh (download) gambar, video dan lagu-lagu dari Internet.
Walaupun pada awalnya, penulis berulang kali gagal mendownload video dan
lagu-lagu, hanya karena ternyata komputer warnet yang digunakan tidak tersedia
fasilitas software untuk mendownload gambar, video dan lagu-lagu.
Keasyikan
berselancar dan rasa penasaran yang sangat besar akan cara kerja Internet,
membuat penulis sengaja menjatah waktu untuk mempelajarinya 2 kali seminggu
berdurasi 8 jam (dari jam 23.00 s.d jam 07.00 WIB) selama 3 bulan berturut-turut
untuk mendalami dunia Internet, selain karena untuk belajar, penulis juga
sangat memahami betapa pentingnya untuk saat ini setiap orang bisa menggunakan
teknologi Internet. Karena internet merupakan bagian dari masyarakat modern dan
berperadaban maju. Bahkan dengan media Internet kita bisa melihat luasnya dunia
dengan mendetail, menyelami lautan samudra yang dalam dan menjelajah ruang
angkasa yang luas.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiDeXx1MsY3oqtY_eMH9HH4qy_Y8FhInvlmbZQE8UZ_ZF4lstMAxuI5fBB90zp8Qr6RHzrjl6UiR52bQRljg9DdSBnPBkOWBOgctX_HcOpson8NntJYfWBChSZ0p-uEbbAIjwvzJhKWdSS/s200/Game+Online.jpg)
Di
tengah canggihnya dan besarnya manfaat Internet, penulis menemukan fenomena
lain ; FENOMENA GAME ONLINE, pemain game ini (gamers) rata-rata adalah anak
usia remaja sekolah dari mulai SD, SMP, bahkan SMA. Mereka menghabiskan
waktunya berjam-jam duduk di layar komputer melalui fasilitas jaringan internet
hanya untuk bermain game online, ada yang bermain Ragnarok Online, Counter
Strike, Point Blank, Ayodance dan lain sebagainya tergantung dari selera sang
gamers, bahkan beberapa game online bisa dimainkan oleh 10-12 orang sekaligus
(bermain team), dimana ada pihak ‘jagoan’ dan ada pihak ‘penjahat.’
Internet
memang sangat canggih, selain sebagai gudang informasi yang tidak terbatas dan
sarana edukasi interaktif, juga merupakan wahana untuk mendapatkan hiburan,
game online salah satunya. Namun apabila kebiasaan bermain game online ini tidak
disikapi dengan bijak, justeru sebaliknya malah kontraproduktif dengan manfaat
yang seharusnya bisa kita dapatkan dari internet. Pengamatan penulis terhadap efek
game online bagi anak remaja usia sekolah diantaranya adalah ;
Pertama,
sebagian besar gamers (pemain game) kecanduan/ketagihan dengan game online-nya sehingga
banyak waktu yang terbuang sia-sia, hal ini menyebabkan keseimbangan pola waktu
antara bermain dan belajar menjadi terganggu.
Kedua,
menghamburkan biaya untuk hal yang kurang bermanfaat. Kita berhitung, di Tangerang
saja harga rata-rata game online sekitar Rp 2.500,- per jam-nya. Setiap anak
bermain antara 4-5 jam sekali main (kalau berkelompok bahkan bisa di atas 5
jam), itu artinya dalam sehari seorang anak (gamers) bisa menghabiskan uang
antara Rp 10.000,- s.d Rp 12.500,-. Apabila seorang anak bermain 4 kali dalam
seminggu, maka untuk sebulan dia bermain sebanyak rata-rata 16 kali. Itu setara
dengan pengeluaran bulanan sebesar Rp 160.000,- s.d Rp 200.000,-. Itu setara
dengan harga sekarung beras kualitas terbaik ukuran 20 Kg, yang bisa dimakan
selama 20 hari bagi 1 keluarga lengkap (ayah, ibu dan 2 orang anak).
Perhitungan itu diambil dari gamers yang bermain cukup rajin, bukan gamers yang
bermain hampir tiap hari, kalau bermain tiap hari tentu pengeluaran yang
dibelanjakan untuk game online lebih besar lagi.
Ketiga,
membuat sang anak (gamers) kurang sehat. Hal ini karena bermain game online dilakukan
tidak secara bijak, sebagian gemers lebih asyik bermain di malam hari, mengapa
dilakukan di malam hari? karena akses bandwidth lebih cepat, tidak terganggu
dengan aktivitas pengunjung warnet yang lain, dan suasana hati yang lebih
mendukung untuk gemers berkonsentrasi pada geme online yang dimainkannya. Jika
kebiasaan bermain game online di malam hari ini dilakukan setiap hari, si anak
(gamers) akan kurang tidur, hal ini menyebabkan imunitas (mekanisme pertahanan
tubuh) menurun sehingga mudah terserang penyakit, ditambah sering mengantuk
saat jam pelajaran di sekolah, karena tubuh harus menganti waktu tidur yang
terbuang saat malam hari, pada saat siang harinya, ini jelas menjadikan pendidikan
sekolah anak menjadi terganggu.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibafbvtTf_ijOxd2F5n_zFrP0X8zuKzsbqov2otUFFlZLwVF6v1gRlWQNdZQgO6Y8R0bG9EvdVN3nu9P74SSOuhv5j7dsZCAxLMW6NC8CIvh-woAEpDRB2h-mKFeDkaz3uOOuW4WTkksyb/s400/Game+Online+2.jpg)
Penulis
tidak melarang anak kita untuk bermain game online, tidak masalah dengan
bermain game online selama bijak menyikapi waktunya. Perlu ada keseimbangan
antara bermain game online dengan bersosialisasi dan belajar. Yang menjadi
masalah besar adalah apabila bermain game online mengakibatkan anak kita
menjadi kecanduan/ketagihan sehingga mengganggu aktivitas yang lebih produktif
yang seharusnya bisa sang anak (gamers) lakukan. Lalu bagaimana cara agar kita
sebagai orang tua, bisa menjaga keseimbangan antara bermain game online dengan
belajar bagi sang anak?
1. Berikan
pengertian dan pemahaman yang baik kepada anak, bahwa mereka boleh bermain game
online namun tugas utama mereka untuk belajar dan bersosialisasi harus
diprioritaskan.
2. Pahami jenis
game online yang dimainkan oleh sang anak, hindari game yang mengandung
kekerasan, pornografi dan berbau SARA (penulis pernah menonton di salah satu stasiun
TV swasta nasional, di Amerika ada game online yang dimana pihak ‘jagoan’ adalah
tentara Amerika sedangkan pihak ‘penjahat’ adalah pejuang salah satu negara
Timur Tengah yang lengkap menggunakan sorban identik dengan pejuang kaum
muslimin).
3. Apabila diperlukan
tindakan tegas karena sang anak tetap kurang bijak dalam menyikapi bermain game
online, bisa saja kita membatasi uang jajannya agar intensitas bermain game online
mulai berkurang.
4. Atau apabila
pembaca mampu membelikan seperangkat game online, belikan saja dan taruh game
itu di rumah dan tentukan jamnya kapan anak diperbolehkan bermain game,
sehingga kegiatan anak bermain game baik offline maupun online bisa kita pantau di rumah, dan terkesan kita tidak mengekang
kebebasan anak untuk bermain game online. Dampingi anak agar selain mereka
bermain game online juga ada aktivitas belajar di dalamnya, karena bermain game
online juga terbukti dapat mengasah kreativitas sang anak.
Demikianlah
semoga artikel ini bisa menginspirasi dan bermanfaat bagi para pembaca sekalian
di mana pun Anda berada. Salam Sukses Salam Pembelajar.
*)
Penulis adalah pengasuh blog di www.visionerpd.blogspot.com
Comments
Post a Comment