MENULIS 500 KATA PER HARI

Image
MEMBIASAKAN DIRI MENULIS 500 KATA PER HARI Oleh : Peri Irawan* Bagaimana caranya membiasakan diri menulis 500 kata per hari? Menurut pribadi saya untuk melakukan itu, ya cukup hanya menyediakan waktu luang dan kemudian menulis langsung menulis saja. Menulis berbagai banyak hal, kata demi kata namun tetap berprinsip runut, enak dibaca sesuai kaidah penulisan dan tata bahasa yang benar. Menulis tentang pembahasan apapun tanpa batasan, tidak perlu mempermasalahkan teknis sedari awal, karena tujuan awal kita adalah mampu menulis 500 kata per hari. Saya pun demikian saat ini mulai membiasakan diri menulis 500 kata per hari, dan ternyata semua itu membutuhkan disiplin diri dan komitmen yang kuat. Dalam prosesnya perlu semangat, ide yang mengalir dan stamina yang cukup kuat. Berbagai gagasan yang akan dituangkan dalam tulisan dan perlu dikembangkan dalam bentuk kata demi kata agar menjadi sebuah kalimat yang tersusun rapi, sehingga menjadi rangkaian sebuah tulisan. Hal

PERSIAPKAN STRATEGI TERBAIK

Tanggal 17-19 Nopember 2011 apabila tidak ada aral melintang, Indonesia - Negara Kita Tercinta akan menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-19 dan KTT Asia Timur di Nusa Dua Bali. Dalam pertemuan tersebut pemimpin-peminpin Negara ASEAN dan Asia Timur serta Presiden Amerika BARACK HUSSEIN OBAMA akan hadir dan membahas pematangan sistem Pasar Bebas (Free Trade) di wilayah Asia Tenggara dan Kawasan Asia Timur.



Masyarakat Indonesia pada umumnya belum siap dengan perdagangan bebas. Contoh kemarin tanggal 01 Januari 2010 ketika ASEAN - China Free Trade Area (ACFTA) diresmikan banyak perusahaan menengah di bidang tekstil dan UKM penyangganya gulung tikar. Hal ini disebabkan negara kita tidak memiliki starategi terbaik untuk memproteksi sektor riil dan UKM dalam penerapan Pasar Bebas baik skala regional maupun global.

Pembaca yang berbahagia, saya Peri Irawan selaku pengasuh blog http://www.visionerpd.blogspot.com/ menyarankan agar kita semua segenap Insan Muda Terbaik Bangsa agar segera bersiap diri untuk menghadapi persaingan Pasar Bebas apapun di masa yang akan datang, antara lain ;

1. Tingkatkan daya saing Sumber Daya Manusia.

Tidak bisa dipungkiri, saat ini jumlah penduduk negara kita sekitar 240 Juta Jiwa, hal ini menempatkan kita sebagai negara ke-4 berpenduduk terbesar di dunia, namun miris Indeks Pembangunan Manusia kita diurutan 124 dari 187 negara. Kita tidak bisa mengandalkan pemeritah lagi untuk hal ini. Meningkatkan daya saing harus dimulai dari pribadi masing-masing insan warga Indonesia. Secara Sadar harus tertanam bahwa masing-masing diri kita harus terus belajar dan meningkatkan daya saing secara mandiri. Saat ini sarana belajar sudah sangat banyak, termasuk Internet, Toko Buku, Beraneka macam Seminar dan Pelatihan lainnya. Kolaborasikan setiap kesempatan untuk belajar sekarang juga.

2. Manfaatkan Keunggulan Kompetitif dan Keunggulan Komparatif yang kita miliki.

Keunggulan Kompetitif saat ini adalah Indonesia merupakan salah satu market terbesar dalam produk maupun jasa apapun, Pasar Modal yang sedang tumbuh (Indeks Harga Saham Gabungan-IHSG yang dalam jangka panjang selalu naik), iklim politik yang relatif stabil dan pertumbuhan Ekonomi Makro yang konsisten, Sedangkan keunggulan Komparatif kita yaitu berlimpahnya bahan baku mentah berbagai produk olahan (emas, nikel, batu bara, emas, minyak bumi dan gas, hasil hutan, hasil laut, komoditi pertanian, komoditi perikanan, komoditi perkebunan, komoditi tenaga kerja dan lain sebagainya), Letak posisi yang strategis dia antara jalur lalu lintas barang dunia.

3. Perluas Wawasan.

Saat ini siapa yang menguasai kecepatan informasi dan segera memanfaatkan informasi tersebut akan menjadi para PEMENANG. Wawasan harus diperluas. Di era arus informasi yang sangat dahsyat saat sekarang ini diperlukan strategi jitu untuk memfilter segala informasi yang tidak bermanfaat. Fokuskan perluasan wawasan hanya pada Informasi yang bermanfaat ; memiliki nilai informasi, berbobot dan dapat diperluas konteksnya guna pengembangan perluasan wawasan selanjutnya, hilangkan secara bertahap kegiatan-kegiatan yang tidak produktif, maksimalkan waktu hanya untuk memperluas wawasan kita. Rekan-rekan facebookers yang berbahagia dimana pun Anda berada, sekarang ini "SIAPA YANG BEKERJA PALING KERAS DIBAYAR PALING SEDIKIT, DAN SIAPA YANG BEKERJA PALING CERDAS DAN PALING EFEKTIF DIBAYAR PALING MAHAL". Mohon maaf, lihat tukang becak dan tukang gali kabel PLN di jalan-jalan, betapa keras mereka bekerja, apa kurang kerasnya mereka,  tetapi betapa sayangnya bayaran yang mereka sangat minim, tapi lihat Trader2 Piawai dalam hitungan menit sekali transaksi keuntungannya minimal 10% s.d 1.000% dalam sekali transaksi (tergantung tingkat kepiawaian, kecerdasan, strategi terbaik dan jam terbang si Trader tentunya).

Luaskan cakrwala kita saat ini tentang MENGELOLA UANG, uang memang bukan segala-galanya, tapi saat ini segala-galanya perlu uang untuk mengaturnya.

4. Pelajari Demografis Lokal maupun Nasional

Hal ini berkaitan dengan pengusaan Pasar (Market), dengan menguasai Pasar kita akan siap dalam penerapan segala bentuk Free Trade Area apapun. Mulai saat ini kita harus menciptakan komunitas terbaik dengan penciptaan pasar sendiri. Pasar yang independen dengan terintegrasi kepada sistem yang saling menguntungkan bagi anggota yang tergabung di dalamnya. Market kita adalah market terbesar di Asia Tenggara dan Nomer 3 di Asia Pasifik. Segal bentuk barang dan jasa ada di negara kita. Vendor-vendor teknologi (Handphone, PC, Laptop, Ipad dan lain sebagainya) mengandalkan Indonesia sebagai terget pasar utama di Asia Tenggara, hal ini karena mereka sudah mempelajari demografis lokal maupun nasional kita dengan baik, dengan pendapatan perkapita yang sudah tembus US$ 3.000, Indonesia adalah pasar paling potensial di Kawasan Asia Pasifik. Bijaklah.., kuasai peta demografis sebaik mungkin kawan....

Pembaca yang budiman, marilah kita persiapkan strategi terbaik kita untuk menghadapi persaingan Global dengan dimulai dari masing pribadi-pribadi kita. Jangan sampai warga Indonesia hanya menjadi penonton setia perubahan global ekonomi dunia, jangan sampai warga negara kita menjadi pembantu di negara sendiri...,

Semoga visi dan misi menjadikan Indonesia menjadi lebih baik kita semua dapat terwujud...

Salam Pembelajar, Salam Perubahan, Ayo Menuju Indonesia yang lebih baik

Peri Irawan

Comments

Popular posts from this blog

CIRI KHAS PRIBADI UNGGUL