MENULIS 500 KATA PER HARI

Image
MEMBIASAKAN DIRI MENULIS 500 KATA PER HARI Oleh : Peri Irawan* Bagaimana caranya membiasakan diri menulis 500 kata per hari? Menurut pribadi saya untuk melakukan itu, ya cukup hanya menyediakan waktu luang dan kemudian menulis langsung menulis saja. Menulis berbagai banyak hal, kata demi kata namun tetap berprinsip runut, enak dibaca sesuai kaidah penulisan dan tata bahasa yang benar. Menulis tentang pembahasan apapun tanpa batasan, tidak perlu mempermasalahkan teknis sedari awal, karena tujuan awal kita adalah mampu menulis 500 kata per hari. Saya pun demikian saat ini mulai membiasakan diri menulis 500 kata per hari, dan ternyata semua itu membutuhkan disiplin diri dan komitmen yang kuat. Dalam prosesnya perlu semangat, ide yang mengalir dan stamina yang cukup kuat. Berbagai gagasan yang akan dituangkan dalam tulisan dan perlu dikembangkan dalam bentuk kata demi kata agar menjadi sebuah kalimat yang tersusun rapi, sehingga menjadi rangkaian sebuah tulisan. Hal

Sahabat Sukses, Apakah Gaya Belajar Anda?

Apakah Gaya Belajar Anda?*
Oleh : Peri Irawan**


Para pembaca berbahagia, setiap diri kita adalah pribadi yang unik. Karena keunikan kita, kita memiliki hidup serta kepribadian yang berbeda-beda, mulai dari kebiasaan, sifat, pekerjaan atau kegiatan-kegiatan, bahkan keseharian yang kita alami pun juga akan berbeda. Keunikan ini juga berlaku dengan gaya belajar kita dalam mempelajari semua obyek dalam kehidupan. Para pembaca yang budiman, kita perlu mengetahui gaya belajar yang paling sesuai dengan gaya belajar alamiah kita. Hal ini dikandung maksud agar dapat memberikan hasil yang maksimal saat kita akan mempelajari suatu objek dan menjadikannya sebagai sebuah pengalaman hidup. Saat ini kita sering mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan bidang pekerjaan atau bidang profesi yang kita geluti saja, apabila Anda saat ini adalah seorang pelajar atau mahasiswa maka otomatis Anda akan menyesuaikan diri untuk belajar bagaimana menyelesaikan tugas-tugas Anda sebagai pelajar atau mahaiswa yaitu belajar. Begitu pun yang lain, sebagai aparatur negara, sebagai profesional, sebagai pelaku kegiatan sosial dan lain sebagainya. Kita cenderung mempelajari apa yang menjadi peran kita saat ini. Pertanyaan besarnya adalah, pernahkan Anda belajar tentang bagaimana cara belajar yang baik? Setidaknya mempelajari gaya belajar yang Anda sukai.

Para pembaca yang saya hormati di manapun Anda berada. Kita perlu menjadikan setiap aktivitas yang kita lakukan adalah bagian pembelajaran bagi proses kehidupan kita. Kita harus belajar dengan mengerahkan segala kepribadian. Proses belajar yang melibatkan seluruh bagian yang kita miliki. Baik panca indera, tubuh, pikiran dan juga perasaan. Pada dasarnya ada 4 (empat) tipe gaya belajar yang saat ini kita ketahui, dan biasanya ada yang mendominasi gaya belajar kita baik salah satu atau gabungan diantara dua tipe gaya belajar. Keempat tipe gaya belajar tersebut antara lain :

1. Pembelajar Somatis ; Somatis berarti tubuh, pembelajar somatis adalah pembelajar yang
terbiasa belajar menggunakan indera peraba, kinestetis dan praktis. Pembelajar yang perlu
melibatkan fisik, menggunakan serta menggerakan tubuh saat belajar.

2. Pembelajar Auditori : Pembelajar yang terbiasa menggunakan indera pendengaran,
bunyi atau suara. Pembelajar yang akan lebih maksimal apabila ada alat audio yang
mendukung. Mereka menyukai belajar dengan cara berbicara dan mendengarkan,
biasanya suka belajar di radio atau audio book, tipe ini biasanya sangat nyaman
apabila belajar sambil mendengarkan musik.

3. Pembelajar Visual : Pembelajar yang terbiasa menggunakan indera penglihatan, gambar
atau persfektif. Para pembelajar yang akan lebih maksimal saat didukung dengan sarana
belajar menggunakan gambar, biasanya mereka belajar dari video, bacaan, grafik dan
lainnya yang bisa dipahami dengan cara mengamati dan menggambarkan.

4. Pembelajar Intelektual : Pembelajar yang pola belajarnya adalah dengan merenung dan
memecahkan permasalahan. Biasanya mereka suka diam dan berpikir dalam waktu yang
cukup lama. Mereka suka berimajinasi dalam pikiran mereka, mereka melatih diri dalam
pikiran dan suka berpikir secara mendalam. Serta mengajukan banyak pertanyaan-pertanyaan.

Anak kecil misalnya, mereka adalah pembelajar yang hebat, mengapa demikian? Karena anak kecil menggunakan seluruh gaya belajar yang melibatkan tubuh dan semua indera untuk belajar. Belajar akan selalu terhambat jika kita memisahkan antara tubuh, pikiran dan perasaan. Pembelajaran tidak akan pernah maksimal saat kita mengabaikan tubuh dan hanya menekankan kesadaran rasional saja sebagai satu-satunya cara belajar. Para pembaca yang saya hormati di manapun Anda berada mengapa saya mengangkat tema tersebut di atas sebagai pembahasan kita pada malam hari ini, ada beberapa alasan yaitu :

Alasan Pertama, Saat ini perubahan berjalan sangat cepat, apabila kita tidak bisa mengimbangi atau minimal mengikutinya maka kita akan jauh tertinggal, dan apabila kita jauh tertinggal maka merupakan sesuatu kerugian yang besar dan diperlukan usaha yang lebih keras untuk mulai bisa mengimbanginya. Dan konsekuensinya adalah usaha yang keras akan menguras banyak sumber daya yang kita miliki, baik waktu, tenaga, uang, pikiran dan lain sebagainya.

Alasan Kedua, Kondisi Ekonomi baik makro dan mikro yang lebih baik daripada kondisi ekonomi sebelumnya. Kita mendapatkan bayaran atas apa yang kita lakukan, dan kita melakukan hanya atas hal-hal yang kita ketahui dari semua proses belajar. Apabila kita kurang belajar maka kurang juga hal-hal yang kita ketahui. Dan aksioma bahwa kita tidak pernah dibayar atas sesuatu yang tidak kita ketahui.

Alasan Ketiga, Kondisi Ekonomi yang baik menghasilkan efek kepada aspek lain yaitu : Kualitas Hidup yang juga semakin lebih baik. Para pembaca, kualitas hidup yang baik hanya bisa kita dapatkan atas hal-hal yang kita ketahui sebagai sebuah standar kualitas hidup yang baik. Semakin banyak yang kita ketahui, yang juga memiliki nilai manfaat, semakin mungkin untuk mengangkat kehidupan kita kepada kualitas hidup yang lebih baik. Contohnya dalam bidang Kesehatan, pendidikan, finansial dan lain sebagainya.

Alasan Keempat, Keamanan dalam hal pekerjaan. Telah dibahas sebelumnya bahwa kita mendapatkan bayaran atas apa yang kita lakukan, dan kita hanya melakukan sesuatu atas apa yang kita ketahui. Disinilah titik kritisnya, dimana pembelajaran sangat penting untuk keamanan dalam pekerjaan kita. Saat kita semakin ahli dalam bidang pekerjaan kita, maka kita akan semakin dibutuhkan oleh perusahaan di tempat kita bekerja. Kita akan mudah dipromosikan, mendapatkan penghargaan bahkan kenaikan gaji yang lebih baik. Nyatanya semakin banyak yang kita pelajari semakin banyak hal yang bisa kita lakukan, dan semakin banyak yang kita lakukan semakin banyak konstribusi yang dapat kita berikan kepada perusahaan atau institusi. Dan perusahaan atau institusi menyukai para pegawai yang memiliki konstribusi di atas rata-rata daripada pegawai lain yang hanya biasa-biasa saja.

Alasan Kelima, adalah Kondisi alamiah manusia yang ingin selalu maju dan haus akan ilmu pengetahuan. Apabila kita tidak mengetahui kelemahan belajar kita dan juga tidak mengetahui kekuatan belajar kita maka kita tidak akan pernah bisa belajar maksimal. Kita bisa belajar efektif hanya dengan mengetahui kelemahan dan kekuatan gaya belajar yang kita miliki, jika sudah kita ketahui kekuatan dan kelemahan gaya belajar kita maka akan semakin mudah bagi kita untuk mengalami banyak kemajuan di bidang apapun yang kita inginkan. Dimana hasilnya, kita dapat mengekspresikan kemajuan yang telah kita capai.

Demikianlah para pembaca yang saya cintai dimanapun Anda berada. Terima kasih kepada para pembaca yang masih tetap setia di setiap artikel pengembangan diri kali ini, semoga pembahasan kita pada kali ini bisa memberikan Anda para pembaca, manfaat, pencerahan dan inspirasi serta wawasan baru, sehingga kita bisa memaksimalkan gaya belajar kita dan menjadikan kita semua manusia-manusia pembelajar yang terbaik.

Salam Sukses, Salam Pembelajar bersama saya Peri Irawan.

*) Bahan/wacana ini disampaikan dalam acara pengembangan diri pada hari
Senin tanggal 03 Mei 2010 jam 20.00 s/d 21.00 WIB di radio Komunitas RJFM 101,2 MHz.
**) Penulis adalah pengasuh web blog visionerpd.blogspot.com dan pembicara utama
dalam acara pengembangan diri di radio Komunitas RJFM 101,2 MHz.

Comments

Popular posts from this blog

CIRI KHAS PRIBADI UNGGUL

MUTIARA DI DALAM LUMPUR