MENULIS 500 KATA PER HARI

Image
MEMBIASAKAN DIRI MENULIS 500 KATA PER HARI Oleh : Peri Irawan* Bagaimana caranya membiasakan diri menulis 500 kata per hari? Menurut pribadi saya untuk melakukan itu, ya cukup hanya menyediakan waktu luang dan kemudian menulis langsung menulis saja. Menulis berbagai banyak hal, kata demi kata namun tetap berprinsip runut, enak dibaca sesuai kaidah penulisan dan tata bahasa yang benar. Menulis tentang pembahasan apapun tanpa batasan, tidak perlu mempermasalahkan teknis sedari awal, karena tujuan awal kita adalah mampu menulis 500 kata per hari. Saya pun demikian saat ini mulai membiasakan diri menulis 500 kata per hari, dan ternyata semua itu membutuhkan disiplin diri dan komitmen yang kuat. Dalam prosesnya perlu semangat, ide yang mengalir dan stamina yang cukup kuat. Berbagai gagasan yang akan dituangkan dalam tulisan dan perlu dikembangkan dalam bentuk kata demi kata agar menjadi sebuah kalimat yang tersusun rapi, sehingga menjadi rangkaian sebuah tulisan. Hal

Hukum-Hukum Alam Membantu Kita Dalam Mencapai Berbagai Keberhasilan

Hukum-Hukum Alam
Membantu Kesuksesan Kita*
Oleh : Peri Irawan**


Ternyata kesuksesan bukanlah sesuatu yang bersifat rahasia, kesuksesan hanyalah masalah tindakan kita untuk menyelaraskan diri terhadap hukum-hukum alam yang bekerja dan menyertainya. Bahwa ternyata hukum-hukum alam, apabila kita mempelajarinya dengan bijak, maka akan mempercepat proses pencapaian-pencapaian yang paling kita inginkan. Untuk memulai saya akan mengutip sebuah ayat di dalam kitab suci nan mulia, Al-Qur’an, tepatnya surat Ar Rahman (55) ayat 33 yang kurang lebih artinya adalah sebagai berikut :

“Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.” (Q.S Ar Rahman [55] : 33)


Dalam ayat tersebut Allah S.W.T telah memberikan petunjuk kepada kita, umat manusia untuk menggunakan akal dan berpikir, bahwa manusia dapat menembus langit hanya dengan kekuatan, bila dikaji lebih mendalam ada hukum alam yang bekerja di dalamnya. Begitu pun demikian dengan kesuksesan, hukum alam dapat membantu mempercepat serta mempermudah kita dalam meraih banyak pencapaian, keberhasilan atau kesuksesan. Ada beberapa hukum alam yang esensinya adalah hukum Allah atau sunatullah. Hukum-hukum tersebut antara lain ;


1. Hukum Sebab – Akibat (Kausalitas).

Segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini berkaitan dengan hukum sebab-akibat. Selalu ada sebab yang menimbulkan akibat tertentu, dan ada akibat-akibat tertentu yang dimulai dari sebuah sebab (alasan). Hukum ini sering juga disebut hukum tabur tuai, dan percayalah cepat atau lambat, banyak hal yang bisa kita raih karena kinerjanya hukum sebab-akibat tersebut. Tergantung intensitas dan konsistensi kita dalam berjuang untuk mencapai cita-cita yang paling kita dambakan tersebut. Semakin kita giat bertindak semakin mungkin kita mendapatkan pencapaian dengan hasil terbaik, sebab = bertindak giat, akibat = tercapainya hasil sesuai harapan yang kita inginkan.

2. Hukum Pengharapan.

Hukum ini menetapkan bahwa energi mengikuti pikiran. Segala sesuatu terjadi atau terwujud karena adanya pikiran yang mendahuluinya terlebih dahulu. Semua pencapaian fenomenal umat manusia berawal dari pikiran seseorang yang menyakini dan kemudian mengambil aksi nyata untuk mewujudkannya. Untuk berlatih dengan hukum ini mari kita mulai dengan menuliskan daftar-daftar keinginan selama dalam kehidupan kita, harapkanlah hal-hal yang terbaik maka kemungkinan terbesar kita akan mendapatkan hal-hal yang terbaik.

3. Hukum Getaran dan Frekuensi.

Prinsip bahwa segala sesuatu bergetar dan memiliki frekuensi tertentu ini berlaku tidak hanya pada apa yang bisa kita amati dengan mata telanjang, tetapi juga yang tidak kasat mata misalnya ; suara, bau, cahaya, pikiran dan perasaan kita juga sebetulnya memiliki getaran dan berfrekuensi. Apapun yang kita ”pancarkan” ini akan bertemu dengan pikiran dan tindakan yang berfrekuensi sama. Dalam kehidupan ini bisa kita lihat fakta bahwa hanya mereka yang memiliki kesamaan baik dalam minat, hobi, visi dan pandangan yang sama sajalah yang akan bisa bergaul akrab atau bahkan menjadi teman yang akrab dalam waktu yang lama.

4. Hukum Satu Kesatuan.

Kehidupan di dunia ini segala sesuatunya berhubungan, terhubung dan terkoneksi dengan segala sesuatu yang lain. Semua yang kita pikirkan, kita lakukan, kita rasakan, serta kita percayai, mempengaruhi pihak lain dan lingkungan di sekitar kita. Pernahkah Anda mengalami rasa rindu yang berat kepada seorang teman lama atau kekasih tercinta karena tidak bertemu dalam jangka waktu yang lama? Karena hukum ini maka kita berinisiatif untuk menghubungi teman atau kekasih kita tersebut, atau malah mereka yang menghubungi kita terlebih dahulu.

5 Hukum Kesesuaian.

Hukum Kesesuaian ini, secara sederhananya, menjelaskan bahwa apa yang berlaku di luar diri kita, apa yang tampak, atau yang terjadi di kehidupan fisik kita, pasti sesuai dengan apa yang terjadi di dalam diri (di dalam benak, hati dan pikiran kita). Dengan kata lain, apa yang terjadi pada kita , semua tindakan kita, kata-kata kita, adalah cerminan dari isi pikiran kita. Dengan kata lain lagi: "The inner determines the outer" atau "As inside, so outside" atau "What's going on inside will show on the outside".

6. Hukum Timbal Balik.

Hukum Timbal Balik ini menggariskan bahwa untuk bisa memberi harus ada yang menerima, untuk bisa menerima harus ada yang memberi. Menurut hukum ini, tidak ada yang lebih baik antara tangan di atas dengan tangan di bawah. Kedua posisi tangan ini adalah partner, rekanan atau mitra yang saling melengkapi. Tangan di atas sama baiknya dengan tangan di bawah selama keduanya dilakukan dengan porsi yang seimbang dan harmonis. Terus memberi tanpa bersedia menerima juga menimbulkan kondisi tidak sehat, di mana si pemberi konstan tersebut bisa terjebak untuk merasa cukup dan tidak memerlukan bantuan siapapun, padahal hal ini tidaklah benar. Tidak ada seorangpun yang totally independent atau benar-benar mandiri di dunia ini sehingga tidak memerlukan bantuan orang lain. Kondisi tangan di atas terus menerus juga bisa tidak sehat di mana bisa jadi hal tersebut melampaui kemampuan si pemberi.

Bahaya ketiga tangan di atas terus menerus adalah timbulnya rasa "sombong" yang halus tapi dengan pelan menggerogoti "rasa butuh" kita kepada yang lain, bahkan kepada Sang Pencipta. Sementara kondisi tangan di bawah terus menerus juga sama tidak sehatnya karena ini bisa membebani orang lain, melemahkan rasa kepercayaan diri, mematikan potensi diri untuk menjadi besar, serta mengaburkan iman kita kepada penjagaan Tuhan bila kita terus menyandarkan diri pada bantuan orang lain. Yang jelas, menurut Hukum Reciprocity (atau Hukum Timbal Balik) ini, hanya kondisi balas membalas dan timbal balik-lah yang sehat dan harmonis di alam ini. Ya, memberi, ya menerima. Mau menerima, tapi juga mau memberi. Terus bergantian.Agar tindakan memberi menjadi lengkap harus ada yang menerima. agar ada tangan yang di atas harus ada tangan yang di bawah. Kedua pihak sama pentingnya, dan semua manusia harus mau berganti peran menjadi kedua pihak untuk melengkapi siklus sukses memberi dan menerima ini. (Nah, pola lingkaran lagi, kan?) Hukum ini harus dipahami benar oleh siapapun, karena masih banyak sekali yang beranggapan bahwa tangan di atas itu lebih baik sehingga akibatnya banyak sekali mereka yang sebenarnya membutuhkan tidak berani meminta bantuan, atau sebaliknya terjebak "kesombongan" tidak mau menerima bantuan yang diulurkan.

7. Hukum Penggantian atau Kompensasi

Kalau Hukum Berbalas dan Hukum Sebab Akibat di bagian sebelumnya berlaku umum untuk semua hal, baik yang baik maupun yang buruk, maka Hukum Kompensasi atau Penggantian ini merupakan Hukum Berbalas yang khusus untuk sesuatu yang baik saja. Artinya, kita pasti menerima imbalan baik dari hal baik yang kita lakukan. Hukum Kompensasi ini juga menggariskan bahwa kita berhak dan pasti akan menerima "upah" atau "bayaran" atas semua pekerjaan baik yang kita lakukan. Karena adanya Hukum Kompensasi ini, kita pasti akan diberi upah yang layak, yang baik, yang sepantasnya untuk semua perbuatan baik kita. Di sisi lain, hukum ini juga menggariskan bahwa kita juga dituntut untuk mau membayar atas pekerjaan baik orang lain yang diberikannya kepada kita. Lebih luasnya, hukum ini menuntut kita semua untuk mau memberi imbalan yang sepantasnya (yang baik) untuk semua hal baik yang kita terima, dari siapapun. Karena hukum ini, kalau kita mengharapkan mendapat servis atau produk yang bagus, kita harus mau membayar dengan harga yang bagus, yang pantas atau layak, untuk produk dan layanan tersebut. Sementara bila kita maunya membayar apa adanya, maka biasanya yang kita dapat juga pelayanan yang apa adanya. Law of Compensation atau Hukum Kompensasi sering diwakili di dunia ini oleh kata-kata "Harga tidak pernah bohong." Itu karena untuk segala sesuatu yang baik, kita memang perlu modal yang besar untuk membuatnya, sehingga mereka yang menginginkan barang yang bagus ini, juga harus berani membayar atau memberi kompensasi atau penggantian yang setimpal pula. Intinya menurut Hukum Kompensasi ini, semua pekerjaan kita yang baik pasti diberi penggantian yang layak, tetapi kita juga punya kewajiban untuk memberi bayaran yang layak untuk pekerjaan, produk, jasa atau layanan orang lain.

Demikianlah para pembaca yang budiman yang saya cintai dimanapun Anda berada, marilah kita mempelajari berbagai cara kerja hukum-hukum alam tersebut di atas, agar kita lebih bijak dalam menyikapi kehidupan serta mampu menggunakannya untuk menjadikan hidup kita lebih baik, Terima kasih kepada para pembaca yang masih tetap setia di setiap catatan pengembangan diri ini, semoga pembahasan kita kali ini bisa memberikan Anda para pembaca, manfaat, pencerahan dan inspirasi serta wawasan baru, sehingga Anda dapat mengenali dan menggali potensi diri Anda dengan lebih baik dan semakin berdaya guna.


Salam Sukses, Salam Pembelajar bersama saya Peri Irawan.

*) Bahan/wacana ini disampaikan dalam acara pengembangan diri pada hari Senin tanggal
15 Maret 2010 jam 20.00 s/d 21.00 WIB di radio RJFM 101,2 MHz.
**) Penulis adalah pengasuh web blog visionerpd.blogspot.com dan pembicara utama dalam acara
pengembangan diri di radio RJFM 101,2 MHz.

Comments

Popular posts from this blog

CIRI KHAS PRIBADI UNGGUL

MUTIARA DI DALAM LUMPUR