MENULIS 500 KATA PER HARI

Image
MEMBIASAKAN DIRI MENULIS 500 KATA PER HARI Oleh : Peri Irawan* Bagaimana caranya membiasakan diri menulis 500 kata per hari? Menurut pribadi saya untuk melakukan itu, ya cukup hanya menyediakan waktu luang dan kemudian menulis langsung menulis saja. Menulis berbagai banyak hal, kata demi kata namun tetap berprinsip runut, enak dibaca sesuai kaidah penulisan dan tata bahasa yang benar. Menulis tentang pembahasan apapun tanpa batasan, tidak perlu mempermasalahkan teknis sedari awal, karena tujuan awal kita adalah mampu menulis 500 kata per hari. Saya pun demikian saat ini mulai membiasakan diri menulis 500 kata per hari, dan ternyata semua itu membutuhkan disiplin diri dan komitmen yang kuat. Dalam prosesnya perlu semangat, ide yang mengalir dan stamina yang cukup kuat. Berbagai gagasan yang akan dituangkan dalam tulisan dan perlu dikembangkan dalam bentuk kata demi kata agar menjadi sebuah kalimat yang tersusun rapi, sehingga menjadi rangkaian sebuah tulisan. Hal

Intisari Rich Dad Poor Dad for Teens

Ringkasan

Rich Dad Poor Dad for Teens

The Secret about money – That You Don’t Learn in School!


1. Pendidikan adalah salah satu cara menjadi kaya. Kemakmuran finansial adalah cara lain menjadi kaya.


2. Ayah kaya berkata : “Kalau kau ingin melakukan sesuatu – dan menurutmu kau bisa – kesempatannya adalah, kau akan bisa melakukannya.”


3. Melek berarti menguasai sesuatu.


4. Kalau kau terdidik mengenai cara kerja uang, kau memperoleh kekuasaan atasnya dan bisa mulai membangun kemakmuran.”


Clason berbicara soal cara memperoleh kekayaan dan mengelola kekayaan itu dengan bijaksana. Kekayaan itu sendiri disimbolkan dengan emas. Dan bila kata emas ini kita ganti dengan uang, maka ia mengajarkan lima hukum tentang uang.

Pertama, dengan senang hati dan dalam jumlah yang semakin besar, uang akan mendatangi siapa pun yang mau menyisihkan tidak kurang dari sepersepuluh penghasilannya untuk menciptakan harta benda bagi masa depannya maupun keluarganya.

Kedua, dengan rajin dan riang gembira, uang bekerja bagi pemiliknya yang bijaksana, yang menemukan bagi uang itu pekerjaan yang menguntungkan, sehingga ia beranak pinak seperti kawanan ternak di padang rumput.

Ketiga, uang aman dalam lindungan pemiliknya yang bijak, yang menginvestasikannya berdasarkan nasihat orang-orang yang terbukti ahli dalam pengelolaannya.

Keempat, uang akan lari dari orang yang menginvestasikannya dalam usaha atau tujuan yang tidak diketahui dengan baik, atau tidak dianjurkan oleh orang-orang yang ahli dalam pengelolaannya.

Kelima, uang akan lari dari orang yang memaksanya untuk memberi penghasilan yang mustahil, atau yang mengikuti bujukan mulut manis para penipu maupun pemimpi di siang bolong, atau yang tidak berpengalaman dan muluk-muluk dalam berinvestasi.

Konon, hukum-hukum yang diajarkan Clason di atas telah mengilhami banyak orang yang bekerja di bidang perbankan, asuransi, dan investasi keuangan. Dan amat boleh jadi bahwa hukum-hukum itu dapat menjadi acuan dasar untuk menjelaskan mengapa orang kaya menjadi semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Intinya mungkin ini: untuk menjadi kaya atau memiliki banyak uang, maka orang harus belajar hukum-hukum tentang bagaimana uang ‘bekerja’ untuk manusia, sehingga manusia dapat ‘mempekerjakan’ uang dan bukannya bekerja untuk uang (budak uang).

Bagi saya, ajaran Clason berarti: pertama, agar uang bertambah banyak, maka orang perlu belajar mulai mengendalikan keinginannya dan pengeluarannya –– tidak boleh lebih besar dari penghasilan rutinnya; kedua, agar uang bertambah banyak, orang perlu belajar untuk tidak hanya menyimpannya, tetapi menginvestasikannya kembali dengan bijak; ketiga, agar uang bertambah banyak, ia tidak boleh dipergunakan secara sembrono tanpa kearifan; dan keempat, agar uang bertambah banyak, orang perlu belajar membedakan antara berinvestasi secara rasional dengan berjudi atau mengharapkan kekayaan berlipatganda dalam sekejap mata tanpa usaha yang nyata (bekerja).


5. Pendidikan adalah landasan kesuksesan.


6. Kecerdasan Finansial : Sebuah cara belajar baru, Kita semua belajar dengan cara berbeda. Triknya adalah mencari cara belajar terbaik bagimu. Saat kau melakukannya, kau akan menemukan kejeniusan pribadimu.


7. Albert Einstein = Otaknya lebih berfokus pada gagasan daripada fakta. Fakta, ujarnya, dapat ditemukan di buku, sehingga ia tidak pernah merasa perlu menyimpannya dalam pikiran. Ia ingin otaknya bersih agar bisa berpikir secara kraetif.


8. Mengetahui kekuatanmu adalah satu langkah menuju kesuksesan, mengetahui cara mendeteksi kekuatan orang lain juga merupakan keahlian yang bagus, karena menciptakan sebuah tim yang solid dan dapat diandalkan sangatlah diperlukan kalau suatu hari nanti kau merencanakan membangun bisnis atau menjadi investor.


9. Visi adalah hal yang menentukan seseorang akan menjadi pemimpin atau pengikut. Pemimpin-pemimpin besar dapat melihat situasi yang akan terjadi dan mengambil tindakan tepat untuk menanggapinya.


10. Otakku bertambah kuat setiap hari karena aku menggunakannya. Semakin kuat otakku, semakin banyak uang yang kuhasilkan.


11. Cara terbaik mendapatkan apa yang kau inginkan adalah percaya bahwa kau dapat memperolehnya. Pikiran memiliki kekuatan. Kau bisa membuat sesuatu terjadi kalau kau memusatkan perhatianmu pada hal itu. Percayalah......


12. Teruskan, Nak, tapi semain cepat kau lupa bahwa kau membutuhkan bayaran, semakin mudah hidupmu saat kau dewasa nanti. Tetaplah gunakan otakmu, bekerjalah dengan bebas, dan pikiranmu akan segera menunjukan cara-cara menghasilkan uang jauh lebih banyak daripadayang bisa aku bayar. Kau akan melihat hal-hal yang tidak pernah dilihat orang lain. Peluang ada tepat di depan hidung mereka. Sebagian besar tidak pernah melihat peluang itu karena mereka mencari uang dan keamanan, maka hanya itulah yang mereka dapatkan. Saat kau melihat satu peluang, kau akan mulai melihat banyak peluang selama sisa hidupmu.


13. 3 (Tiga) jenis pendapatan :

- Pendapatan yang diperoleh/aktif income = gaji, kerja dibayar.

- Pendapatan Pasif/Pasif Income = bagi hasil deposito, sewa real estat, dividen, royalti dll.

- Pendapatan Portofolio = hasil dari uang yang diinvestasikan dalam aset kertas (saham, obligasi, atau reksa dana).


14. Kunci menjadi kaya adalah kemampuanmu mengubah pendapatan yang diperoleh (aktif income), menjadi pendapatan pasif atau portofolio.



15. Mengetahui perbedaan aset dan liabilitas, dan hanya membeli aset.

Aset = segala sesuatu yang memasukan uang ke kantong kita.

Liabilitas = segala sesuatu yang mengeluarkan uang dari kantong kita.


16. Hanya membeli aset yang menghasilkan pendapatan.


17. Rahasia Uang Ayah Kaya = Semuanya mengenai Arus Kas/Cash Flow.


18. Uruslah Bisnis kita sendiri, Ketika kita benar-benar mengetahui perbedaan antara aset dan liabilitas, kita akan mampu untuk membeli aset yang sebenarnya. Dan kau akan mampu menjaga kolom asetmu tetap kuat. Sekali uang masuk ke kolom asetmu, berpikirlah seperti ini : Uang itu menjadi karyawanmu. Ini adalah sebuah contoh membuat uang bekerja untukmu yang sangat bagus. Dengan benar-benar mengurus bisnismu, kau akan benar-benar berada dalam jalanmu menuju kebebasan finansial.

19. Bermain untuk belajar. ”Permainan adalah refleksi kehidupan nyata. Semakin banyak kau bermain, kau akan menjadi semakin kaya.”

20. ”Kami tidak mendapatkan nilai A, B, atau C, tapi kami tahu bagaimana mengukur kemajuan kami.”

21. Tidak peduli berapa pun usiamu, kau harus memiliki celengan-dan bukan hanya satu.

- Celengan # 1 = Beramal.

”Menyumbangkan uang adalah salah satu cara terbaik untuk membantu membetulkan segala sesuatu yang salah di dunia.”

- Celengan # 2 = Tabungan.

- Celengan # 3 = Investasi.


22. ”Kalau kau ingin kaya? Kau harus tahu perbedaan antara utang baik dan utang buruk.”


23. Belajarlah bagaimana mendapatkan aset dan kau memilih kemakmuran sebagai tujuan dan masa depanmu. Pilihan ada ditanganmu – setiap hari dengan setiap uang yang kau terima dan kau keluarkan. Masa depan finansialmu ada ditanganmu sendiri.


24. Pilihlah teman dan mentormu dengan bijak. ”Para profesional memiliki pelatih. Amatir tidak.”


25. Kami belajar bahwa aset terbesar kami adalah pikiran kami. Kalau dilatih melihat kesempatan-kesempatan, pikiran dapat menghasilkan kemakmuran besar dalam jangka waktu singkat.


Comments

Popular posts from this blog

CIRI KHAS PRIBADI UNGGUL

MUTIARA DI DALAM LUMPUR